Baca Juga: Danantara, antara Optimisme dan Bayang-Bayang Korupsi di Lingkaran Elite
Kesadaran untuk menjalani Ramadan yang lebih hijau harus menjadi bagian dari komitmen kolektif umat Muslim. Sebab, menjaga lingkungan bukan sekadar pilihan, melainkan kewajiban moral dan spiritual.
Ramadan Hijau bukan hanya sekadar kampanye, tetapi sebuah gerakan untuk mengembalikan esensi puasa sebagai bentuk pengendalian diri, baik terhadap hawa nafsu maupun terhadap eksploitasi sumber daya alam.
Dengan demikian, Ramadan benar-benar menjadi bulan penuh berkah, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi bumi yang kita tempati.***
Artikel Terkait
Kolaborasi Lintas Iman untuk Menggali Peran Agama dalam Mengelola Risiko Lingkungan
Puasa Energi di Ramadan, Muhammadiyah dan Greenfaith Dorong Transisi Energi Berkeadilan
Kolaborasi Lintas Agama dan Budaya Jadi Kunci Lingkungan Berkelanjutan
Tokoh Agama dan Lintas Iman Riau Bersatu Hadapi Krisis Lingkungan
Harmoni untuk Bumi, Ketika Iman Menjadi Kekuatan dalam Perjuangan Melawan Krisis Iklim di Maluku