Dr. Elviriadi, M.Si, akademisi dan aktivis lingkungan, menyoroti angka deforestasi yang mencapai 11.000 hektar per tahun di Riau. Ia menyerukan perlunya “Jihad Ekologis”, yaitu keterlibatan aktif agama dalam melawan krisis lingkungan yang disebabkan oleh degradasi moral dan spiritual. “Agama harus menjadi kekuatan transformatif dalam menegakkan keadilan ekologis,” tegasnya.
Pdt. Masieli Zendrato, Sekretaris Umum PGI Wilayah Riau, mengajak gereja untuk menjadi “Eco Church”, yaitu gereja yang ramah lingkungan dan aktif dalam advokasi lingkungan. “Gereja tidak hanya harus berbicara, tetapi juga bertindak nyata dalam menjaga ciptaan Tuhan,” ujarnya.
Dari perspektif umat Buddha, Jonno, perwakilan Persatuan Umat Buddha Provinsi Riau, menekankan pentingnya regulasi yang tegas dalam pengelolaan lingkungan. “Tanpa kebijakan yang kuat, upaya pelestarian lingkungan akan sia-sia,” katanya. Ia juga menyoroti perlunya keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam menyelesaikan konflik lahan.
Jaelani, Wakil Bendahara Majelis Ulama Indonesia, menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas dalam pelestarian lingkungan. Sementara itu, Frans, perwakilan dari PGI, bahkan mengusulkan hukuman berat bagi perusak lingkungan sebagai bentuk komitmen terhadap keadilan ekologis.
Baca Juga: Game Lama, Pemain Baru, Dugaan Korupsi Pertamina dan Mafia Migas yang Tak Kunjung Usai
Kesadaran Kolektif untuk Masa Depan Bumi
Wirdati Irma, Ketua LLHPB PW ‘Aisyiyah Riau, menekankan pentingnya penyadaran masyarakat mengenai isu lingkungan. “Kita tidak hanya menjadi penikmat lingkungan, tetapi juga penjaganya,” ujarnya. Ia mencontohkan kampanye edukasi di sekolah-sekolah tentang pelestarian gambut dan mangrove sebagai langkah nyata dalam membangun kesadaran generasi muda.
Diskusi ini menunjukkan bahwa agama bukan sekadar keyakinan spiritual, tetapi juga motor perubahan sosial dalam menghadapi krisis lingkungan. Dengan kolaborasi lintas iman, diharapkan muncul aksi-aksi nyata yang mampu menjaga keberlanjutan lingkungan demi generasi mendatang.***
Artikel Terkait
Eco Bhinneka Muhammadiyah Dorong Kepemimpinan Kaum Muda Lintas Iman Hadapi Krisis Iklim dengan Keadilan Gender
Kolaborasi Lintas Iman untuk Menggali Peran Agama dalam Mengelola Risiko Lingkungan
Puasa Energi di Ramadan, Muhammadiyah dan Greenfaith Dorong Transisi Energi Berkeadilan
Kolaborasi Lintas Agama dan Budaya Jadi Kunci Lingkungan Berkelanjutan
Tokoh Agama dan Lintas Iman Riau Bersatu Hadapi Krisis Lingkungan