Krisis Iklim Mengancam Kesehatan, KEBUMI dan GreenFaith Indonesia Galang Aksi di Cirebon

Ricka Ayu Virga Ningrum, Project Manager for Health & Environment Advocacy KEBUMI, mengatakan bahwa data ini penting untuk mendorong kebijakan berbasis bukti.

Limbah plastik rumah sakit dan konsumsi listrik yang tinggi menjadi penyumbang emisi karbon.

Dokter Raynaldy Budhy Prabowo dari KEBUMI menekankan bahwa sektor kesehatan harus lebih proaktif dalam edukasi dan pencegahan.

“Jika kita ingin masyarakat sehat, planet ini juga harus sehat,” ungkapnya.

Baca Juga: HORE! Laga Timnas Indonesia vs Bahrain di GBK, Dukung Garuda Raih Kemenangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sebagai bagian dari rangkaian acara, kegiatan bakti sosial digelar pada Jumat, 20 Desember 2024, di Kantor Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Layanan ini mencakup pemeriksaan mata gratis bagi 120 peserta dan pemberian 55 kacamata.

Ketua IROPIN, Nova Joko Pamungkas, menyampaikan bahwa kesehatan mata masyarakat semakin terancam akibat lingkungan yang buruk.

"Lebih dari 60% peserta membutuhkan kacamata. Deteksi dini dan pemberian alat bantu seperti ini sangat penting untuk mencegah kebutaan," katanya.

Baca Juga: Buktikan Ketangguhan realme C75 dengan IP68, IP69, dan Sertifikasi Militer, Benar-Benar Tahan Lama?

Parid Ridwanuddin dari GreenFaith Indonesia menegaskan bahwa transisi energi bukan hanya kewajiban lingkungan, tetapi juga tanggung jawab iman.

“Transisi energi berkeadilan adalah amanah moral yang harus diwujudkan demi menjaga bumi,” jelasnya.

Seminar ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci menghadapi krisis iklim.

Melibatkan tenaga kesehatan, pemerintah, organisasi lingkungan, dan komunitas agama, diskusi ini membuka jalan bagi langkah konkret menuju masa depan yang lebih sehat.

Baca Juga: HyperOS 2 Resmi Rilis! Cek Daftar Smartphone Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Dapatkan Pembaruan!