Kunjungan Pemimpin Lintas Agama Jepang, Menyorot PLTU Indramayu dan Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan

photo author
- Kamis, 24 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Dialog tentang Transisi Energi di Indonesia dan Peran Lintas Agama yang diselenggarakan oleh GreenFaith Indonesia bersama Green Faith Jepang dan tokoh lintas agama, pemerintah, serta akademisi, di Jakarta Rabu 23 Oktober 2024.
Dialog tentang Transisi Energi di Indonesia dan Peran Lintas Agama yang diselenggarakan oleh GreenFaith Indonesia bersama Green Faith Jepang dan tokoh lintas agama, pemerintah, serta akademisi, di Jakarta Rabu 23 Oktober 2024.

Yoshiro Sada, Direktur Green Faith Jepang, menambahkan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki sejarah panjang. Jepang, melalui pendanaannya di PLTU Indramayu, menjadi sorotan dalam dialog ini. Menurut Yoshiro, pihaknya ingin mempelajari lebih lanjut dampak dari penggunaan energi kotor di Indonesia dan bagaimana Jepang dapat mengambil langkah lebih tegas dalam mendukung transisi energi berkelanjutan. 

“Kami bertanggung jawab atas investasi di Indonesia. Kami akan membawa informasi ini ke masyarakat Jepang dan parlemen untuk mendorong kebijakan yang lebih hijau,” tegas Yoshiro. 

PLTU Indramayu menjadi salah satu topik yang paling dibahas dalam pertemuan ini. Kehadiran PLTU tersebut, yang masih mengandalkan batubara sebagai sumber energi utama, dinilai bertentangan dengan upaya transisi energi. Warga lokal di sekitar PLTU juga dikabarkan mengalami dampak negatif akibat aktivitas tersebut. Komunitas lintas agama dari Jepang yang hadir dalam kunjungan ini berharap dapat mengadvokasi penutupan PLTU ini demi mendukung energi terbarukan yang lebih bersih dan aman bagi lingkungan.

Baca Juga: 569 WNI Terjebak di Dunia Judi Online Filipina, Simak Detail Penggerebekan dan Deportasi Mereka di Sini 

Luckmi Purwandari, Kepala Pusat Pengembangan Generasi LHK Kementerian Lingkungan Hidup, mengakui, masalah utama yang saat ini dihadapi oleh seluruh manusia adalah perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran dari sampah dan limbah. 

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, dalam hal ini KLHK. Salah satunya yakni upaya kultural untuk mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan melalui pendekatan generasi muda. 

Lucki mengapresiasi acara dialog lintas agama yang diselenggarakan oleh GreenFaith Indonesia, sekaligus mengharapkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program pemerintah menuju zero emisi pada 2060.

 Baca Juga: Chery Siap Revolusi Kendaraan Listrik dengan Baterai Solid-State, Jarak Tempuh Hingga 1.500 Km!

Kolaborasi Lintas Agama Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau 

Prof. Syafiq dari Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah, Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional dalam sesi diskusi dengan menyatakan bahwa semua agama menghendaki keselamatan manusia, alam, dan lingkungan. Namun, tantangan terbesar datang dari perilaku manusia yang justru merusak lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin agama untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan komunitas mereka untuk mengambil tindakan nyata dalam menyelamatkan lingkungan. 

“Agama harus menjadi kekuatan nyata, bukan hanya potensi. Kita memiliki tugas mulia untuk menyelamatkan bumi, dan lintas agama bisa menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan itu,” kata Prof Syafiq. 

Sementara itu, Pardjono, perwakilan dari kelompok agama Buddha, menyoroti bagaimana nilai-nilai spiritual Jawa dalam agama Buddha selaras dengan konsep harmoni alam semesta.

 Baca Juga: Rekomendasi 6 Jenis Tanaman Hias Indoor Penyaring Udara Alami yang Mudah Ditanam, Lidah Mertua Hingga Sirih Gading

“Jika kita mampu merawat diri, maka kita harus bisa merawat alam semesta. Ini adalah tanggung jawab spiritual kita untuk menjaga lingkungan hidup,” katanya. 

Dari komunitas Hindu, Pinandita Astono juga mengapresiasi dialog lintas agama ini dan menegaskan bahwa konsep Tri Hita Karana—yang mencakup hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan—sejalan dengan misi Greenfaith dalam menjaga kelestarian alam. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X