PM 2,5 dapat masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah, menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang berdampak buruk pada otak.
Budi Haryanto menjelaskan bahwa senyawa berbahaya seperti merkuri, timbel, dan kadmium yang terdapat dalam polusi udara dapat memengaruhi sistem saraf dan otak, sehingga memicu gangguan kecemasan, demensia, dan depresi.
Paparan jangka panjang terhadap polutan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf pusat, yang berdampak negatif pada fungsi kognitif dan emosional.
Baca Juga: Cara Adil dan Jelas Membagi Warisan Sesuai Syariat Islam, Semua yang Perlu Kamu Tahu!
Seringkali kita berpikir bahwa berada di dalam ruangan dapat melindungi kita dari polusi udara.
Namun, kenyataannya polusi udara juga dapat masuk ke dalam rumah dan kantor.
Pencemar dari luar dapat terbawa masuk melalui ventilasi, pintu, dan jendela yang terbuka, serta menempel pada pakaian dan barang-barang yang kita bawa dari luar.
Selain itu, aktivitas sehari-hari seperti memasak, merokok, dan penggunaan bahan kimia rumah tangga juga dapat menciptakan polusi udara dalam ruangan.
Polusi udara dalam ruangan dapat menyebabkan gejala-gejala seperti sakit kepala, iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta kelelahan.
Dalam jangka panjang, paparan polusi udara dalam ruangan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan penyakit jantung.
Saatnya untuk bertindak! Mari #KurangiPolusi dengan memilih sumber energi bersih dan menerapkan praktik ramah lingkungan untuk melindungi kesehatan fisik dan mental kita.
Beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi polusi udara antara lain:
1. Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Artikel Terkait
Rahasia Master Cheng Yen, Cara Tzu Chi Ubah Sampah Jadi Emas dan Selamatkan Lingkungan!
Jokowi Kasih Izin Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Pro Kontra Muncul, Gimana Dampak Sosial dan Lingkungannya?
Pelindo Bikin Langkah Keren, Rehabilitasi Mangrove untuk Selamatkan Iklim dan Karbon Biru!
Waktunya Move On dari Batu Bara! Ayo Dukung Transisi Energi dan Kurangi Emisi, Biar Indonesia Nggak Kena Krisis Iklim!
PT Timah Tanam 48.000 Mangrove di Pantai Menuang, Wujud Kepedulian Lingkungan dan Dukung Net Zero Emission!