Pedasnya Harga Cabai, Mencekik Usaha Sambal Rumahan

photo author
- Jumat, 15 Juli 2022 | 21:24 WIB
Sambal Goyang Pantura limbung karena harga cabai melambung tinggi.
Sambal Goyang Pantura limbung karena harga cabai melambung tinggi.

Hukamanews.com– Naiknya harga cabai dan beberapa komoditas lain, seperti bawnag merah dan minyak goreng, membuat limbung usaha kecil sambal siap saji di Semarang.

Hal ini sangat dirasakan oleh Vikkir Rohman, pemilik usaha rumahan Sambel Goyang Pantura di Semarang. Walaupun permintaan pelanggan sambal siap saji bikinannya tak pernah sepi, namun dia sempat limbung dengan naiknya harga cabai yang hampir mencapai Rp 100 ribu  per kilogram.

Walhasil, dia pun memilih mengurangi produksi sambal siap saji yang telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Semarang ini.

“Kami tetap melakukan produksi sebatas memenuhi permintaan konsumen, tidak berani mengambil resiko produksi berlebih,” kata Vikkir, kepada Elizabeth Widowati, jurnalis Hukamanews.com di Semarang, Jumat 14 Juli 2022.

Baca Juga: Pasar Sehat Semarang Ajak Masyarakat Tukar Sampah dengan Sembako

Vikkir mengatakan, hampir semua bahan baku produksi sambal siap saji mengalami kenaikan. Mulai dari cabai, bawang, hingga minyak goreng. Kenaikan komoditas ini membawa pengaruh hingga 50 persen untuk biaya produksi.

Sehingga dengan terpaksa ia pun menaikkan harga. Harga untuk setiap varian sambal dijual  kini naik menjadi Rp. 27.500 perbotolnya.

“Ada pelanggan yang protes dengan kenaikan harga, tapi ada juga yang memaklumi,” keluhnya.

Dengan harga bahan baku produk sambal siap saji yang mengalami kenaikan, ikut berpengaruh terhadap volume produksi sambal Goyang Pantura Semarang ini.

Baca Juga: Ini 6 Trend Dunia Kerja di Industri 4.0

Saat harga cabai normal, Vikkir mengaku mampu memproduksi hingga 3 kilogram sambal. Sementara saat naik begini, produksi hanya mampu mencapai 1,5 kilogram saja.

“Bayangkan, sebelumnya harga cabai sekitar 25-30 rupiah perkilo, sekarang menjadi 80 ribu rupiah perkilo. Berat mbak, susah ambil untung,” keluhnya.

Vikkir pun berharap agar harga komoditas cabai, bawang merah, dan minyak goreng segera normal, agar dia bisa menambah volume produksi sambal olahan lagi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X