Ini 6 Trend Dunia Kerja di Industri 4.0

photo author
- Selasa, 21 Juni 2022 | 10:23 WIB
Digitalisasi Bisnis Sebaga  Strategi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Digitalisasi Bisnis Sebaga Strategi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

 

 

Hukamanews.com - Perkembangan industri 4.0 di indonesia mau tidak mau sudah harus di terapkan dalam dunia kerja, karena menuntut kita untuk menjadi lebih cekatan dan adaptif.

Banyaknya perusahaan yang harus memprioritaskan efisiensi, personalisasi, dan fleksibilitas ke dalam SOP perusahaan dalammemasuki industri 4.0.

Salah satu penyedia perangkat lunak end to end yaitu SAP menyimpulkan bahwa ada 6 trend dunia dunia kerja di industri 4.0.

“Banyak perusahaan yang sudah mengadaptasi ‘tren kerja masa depan,’ yang menggunakan ide-ide inovatif dan pemanfaatan solusi-solusi yang dapat mentransformasi lingkungan kerja, tenaga kerja, dan kualitas pekerjaan itu sendiri,” ungkap Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia.

Baca Juga: Kisah Sudirman, Jemaah Haji Disabilitas asal Makassar

Berikut enam trend Dunia Kerja di Industri 4.0 :

1. Tenaga kerja hybrid
Situasi pandemi telah memaksa banyak tenaga kerja untuk berekspansi cepat dan mengimplementasikan sistem kerja hybrid. Tren ini kemudian mendorong banyak perusahaan untuk membentuk tim berbasis fungsi dan keterampilan tertentu agar penyelesaian pekerjaan pun tidak harus selalu terpusat di satu tempat.

2. Artificial intelligence (AI) di tempat kerja
Dengan melakukan otomatisasi terhadap tugas yang berulang, maka perusahaan dapat meminimalisir kesalahan dan waktu untuk menyelesaikannya. Para karyawan pun akan lebih fokus pada pemecahan masalah dan tugas-tugas kreatif lainnya. Keberadaan teknologi AI memudahkan perusahaan untuk menganalisis dan menafsirkan Big Data sembari memberikan analisa lain yang akurat.

3. Inklusivitas dan keberagaman pekerja
Penciptaan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam telah terbukti berhasil meningkatkan tingkat produktivitas inovasi, kesuksesan dan tingkat kepuasan karyawan secara umum. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey, perusahaan AS dengan tingkat keberagaman latar belakang pekerja terbanyak terbukti 36% lebih unggul dari pesaing mereka.

Baca Juga: Yuk Intip Agenda Pekan Terakhir Rangkaian Hajatan Jakarta
4. Angkatan kerja multi generasi
Hingga saat ini, tren dan budaya kerja yang diterapkan merupakan lingkungan yang diciptakan oleh generasi baby boomer. Ke depannya, semakin banyak perusahaan yang akan melihat percampuran generasi angkatan kerja. Heterogenitas inilah yang kemudian akan menciptakan berbagai tren yang mengharuskan perusahaan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda jauh antar generasi. Fenomena ini juga akan mendorong pergerakan yang lebih cepat dalam angkatan kerja.

Perusahaan harus memberikan kesempatan bagi karyawan mereka untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pribadi serta merencanakan karir dengan baik. Kini, banyak teknologi HR modern dan AI yang dapat mendukung program pengembangan pribadi yang juga dapat memetakan kebutuhan dari masing-masing angkatan kerja.

5. Pelatihan dan peningkatan skill pekerja
Implementasi AI dan teknologi digital teraktual membutuhkan pelatihan khusus. Maka dari itu, perusahaan perlu mengadakan pelatihan rutin yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan mereka untuk menggunakan teknologi tersebut. Penggunaan AI dan teknologi baru ini juga kemudian akan membuka pintu bagi berbagai macam inovasi di tempat kerja kelak. Misalnya, memanfaatkan bot untuk membentuk lingkungan kerja yang imersif dan personal sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan setiap penggunanya.

6. Mengedepankan kesejahteraan dan keterlibatan karyawan
Sebuah survei di tahun 2020 yang dilakukan terhadap 17.000 karyawan yang tersebar di 20 industri berbeda menunjukkan bahwa meningkatkan keterlibatan karyawan di tempat kerja merupakan faktor terpenting untuk dapat membangun sebuah bisnis yang kokoh dan berperforma tinggi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ati Kurnia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X