bisnis

Tiket Kereta Api Nataru 2025 Laris Manis, Sudah Terjual Lebih dari 500 Ribu, Buruan Pesan Sekarang!

Rabu, 27 November 2024 | 18:00 WIB
Penjualan tiket kereta Nataru 2025 melonjak 19,77%! Sudah terjual 530.981 tiket. Segera pesan dan rencanakan liburan Anda sekarang! (PT KAI / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), penjualan tiket kereta api jarak jauh terus membludak.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mencatat hingga 27 November 2024, sebanyak 530.981 tiket telah terjual.

Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 19,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Para Mantan Gubernur DKI, Anies, Ahok, hingga Foke Kompak Dampingi Pram-Rano di Quick Count Pilkada Jakarta 2024

Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, lonjakan pembelian ini terjadi untuk jadwal keberangkatan mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

"Jumlah tersebut masih akan terus berubah dinamis dan bertambah karena penjualan masih berlangsung," ujar Anne melalui keterangan persnya pada Rabu, 27 November 2024.

H-1 dan H+4 Jadi Puncak Arus Perjalanan

Data menunjukkan puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada 24 Desember 2024 atau H-1 Natal, dengan penjualan mencapai 41.575 tiket.

Baca Juga: Keganjilan Keterangan Polisi dan Saksi Serta Rumor yang Beredar Polisi Penembak Gamma Mabok Berat Usai Pesta Miras

Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 29 Desember 2024 atau H+4 Natal, dengan penjualan mencapai 39.841 tiket.

Secara keseluruhan, KAI menyediakan sebanyak 2.685.760 tiket selama periode Nataru.

Tiket ini terdiri atas 2.295.360 tempat duduk kereta komersial jarak jauh dan 390.400 tempat duduk kereta subsidi atau Public Service Obligation (PSO).

Anne pun mengimbau masyarakat untuk segera memesan tiket agar tidak kehabisan.

"KAI berharap masyarakat dapat segera memesan tiket dan merencanakan liburan dengan matang karena tiket KA masa Nataru masih cukup banyak tersedia," tambahnya.

Baca Juga: 16 Kosmetik Dicabut BPOM! Diduga Gunakan Injeksi Berbahaya yang Bisa Merusak Kulit

Halaman:

Tags

Terkini