HUKAMANEWS - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mengungkapkan kekhawatiran terkait kenaikan harga telur yang signifikan jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dalam kunjungan kerja di Bandarlampung, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga pakan ternak menjadi penyebab utama naiknya harga telur.
Menggali Penyebab Kenaikan Harga Pakan Ternak dan Telur
Baca Juga: Tips Jitu Memberi Makan Bayi Kucing yang Baru Lahir yang Ditinggalkan Induknya
Sudin menegaskan komitmen pihaknya untuk menyelidiki penyebab kenaikan harga pakan ternak yang berimbas pada kenaikan harga telur.
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa beberapa bahan pokok, termasuk telur, mengalami kenaikan harga yang cukup drastis.
"Ketika mau Ramadhan dan Idul Fitri yang akan mengalami kenaikan adalah daging, gula, minyak, tepung terigu, dan telur ini naik dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30-31 ribu per kilogram," ungkap Sudin.
Pihak Komisi IV DPR RI berencana menjalin komunikasi langsung dengan para peternak untuk memahami lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga pakan ternak.
Sudin menyatakan, "Kami akan memanggil peternak dan berdiskusi terkait kenaikan harga telur, karena pakannya berupa jagung itu mengalami kenaikan juga."
Peran Bulog dalam Menyokong Ketersediaan Pasokan Jagung
Sudin juga menyampaikan niatan untuk berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) guna memastikan ketersediaan pasokan jagung, bahan utama pakan ternak.
Sebelumnya, Bulog telah mengimpor 500 ribu ton jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, namun Sudin mengingatkan agar kebijakan impor tersebut tidak merugikan petani lokal.
"Akan tetapi, ini kita cek dahulu kalau petani sudah mulai panen, maka jangan impor, kasihan petani, nanti pemerintah yang salah kalau impor di masa panen," tegas Sudin.