Shutdown pemerintah AS tidak hanya sekadar masalah politik domestik, tetapi juga punya implikasi global.
Pelemahan dolar, penundaan data ekonomi, serta sinyal pemangkasan suku bunga The Fed bisa menjadi titik balik bagi pasar keuangan dunia.
Meski bursa saham AS masih menunjukkan optimisme, risiko tetap membayangi. Investor di Indonesia dan negara berkembang lain perlu cermat membaca arah pergerakan global, agar tidak terjebak dalam euforia sesaat.
Bagi publik, situasi ini menjadi pengingat bahwa ekonomi global sangat rentan terhadap dinamika politik, dan stabilitas pasar tidak pernah sepenuhnya bisa diprediksi.***
Artikel Terkait
Hasil Retret Ala Prabowo Pejabat Cuma Bisa Bikin Statement Gaduh dan Bodoh, Termasuk Saat Pejabat OJK Ganti Istilah Pinjol Jadi Pindar
Pikir - Pikir Dulu Tarik Pajak di Sektor Online, Rojali Rohana Juga Marak Bertebaran di E-commerce
Danantara Siapkan Skema Bereskan Beban Utang Whoosh di KAI
QRIS, Inklusi Keuangan untuk UMKM di Tengah Ancaman Keamanan Digital
Airlangga Tanggapi Isu PHK Gudang Garam, Modernisasi Industri Jadi Sorotan