Punya Satu Bisa Kaya Mendadak! Harga Bitcoin Tembus USD 93.000 Hantarkan Satoshi Nakamoto Kembali Masuk Daftar Miliarder Dunia

photo author
- Sabtu, 26 April 2025 | 11:00 WIB
Satoshi Nakamoto kembali masuk daftar miliarder setelah Bitcoin tembus 93 ribu dolar dan raih kapitalisasi pasar fantastis. (HukamaNews.com / Freepik)
Satoshi Nakamoto kembali masuk daftar miliarder setelah Bitcoin tembus 93 ribu dolar dan raih kapitalisasi pasar fantastis. (HukamaNews.com / Freepik)

Namun, muncul pertanyaan besar: apakah Bitcoin akan berkembang sejauh ini jika Satoshi tidak menghilang dari radar publik sejak 14 tahun lalu?

Di tengah fenomena ini, analis kripto memperkirakan tren kenaikan Bitcoin masih akan berlanjut dalam waktu dekat.

Menurut analisis dari Bitget, harga Bitcoin diprediksi bakal terus menguat sepanjang pekan 21–27 April 2025.

Ryan Lee, Kepala Analis Tim Riset Bitget, mengungkapkan bahwa momentum bullish Bitcoin sangat kuat setelah berhasil menembus level kunci USD 87.000.

Baca Juga: Ngeri Nih! NVIDIA Bongkar Rencana Besar Produksi Chip AI di AS, Ini Alasan Sebenarnya.

Bitcoin saat ini diperdagangkan dalam rentang USD 83.000 hingga USD 90.000, yang setara dengan sekitar Rp 1,4 hingga Rp 1,5 miliar per BTC.

Lee menjelaskan bahwa beberapa faktor mendasar memicu lonjakan harga tersebut, termasuk meningkatnya dana yang mengalir ke Spot Bitcoin ETF.

Selain itu, tekanan jual dari para penambang juga mulai berkurang setelah momen halving yang terjadi belum lama ini.

Kondisi makroekonomi global turut memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai alternatif, terutama di tengah melemahnya nilai Dolar AS.

Harga emas yang juga sedang naik mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap volatilitas pasar global.

Baca Juga: Modal Asing di Indonesia, Mulai Say Goodbye, Pilih Cara Aman

Sementara itu, Ethereum (ETH), sebagai aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, masih menunjukkan performa yang cenderung stagnan.

ETH saat ini diperdagangkan dalam kisaran USD 1.520 hingga USD 1.700, dan masih kesulitan menembus level psikologis USD 1.700.

Menurut Lee, lemahnya aktivitas pada jaringan Layer 2 Ethereum dan rendahnya rasio nilai ETH terhadap BTC menjadi penyebab utama lesunya pergerakan harga ETH.

Ia menekankan pentingnya bagi investor untuk terus memantau dinamika ekonomi global dan kebijakan-kebijakan besar seperti isu tarif dagang yang kembali mencuat di era pasca-Trump.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X