Punya Satu Bisa Kaya Mendadak! Harga Bitcoin Tembus USD 93.000 Hantarkan Satoshi Nakamoto Kembali Masuk Daftar Miliarder Dunia

HUKAMANEWS - Satoshi Nakamoto, nama samaran misterius di balik penciptaan Bitcoin, kembali menarik perhatian dunia.

Meski telah menghilang selama lebih dari satu dekade, dompet digital yang diyakini milik Satoshi Nakamoto kembali mencuat ke publik setelah nilainya melonjak drastis.

Kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa menjadi penyebab utama kekayaan Satoshi kembali menembus angka miliaran dolar AS.

Pergerakan harga Bitcoin yang menyentuh USD 93.000 dalam beberapa hari terakhir berhasil mendongkrak nilai aset digital yang disimpan oleh sang pencipta.

Baca Juga: Gercep Banget! AS Puji Langkah Cepat Indonesia, Negosiasi Tarif Bisa Jadi Jalan Pintas Masuk Pasar Global

Kondisi ini menempatkan Satoshi sebagai salah satu sosok terkaya di dunia, meski identitas aslinya belum pernah terungkap hingga kini.

Satoshi diketahui memiliki sekitar 1,096 juta BTC yang tidak pernah dipindahkan sejak tahun 2009, yang seluruhnya ditambang dari blok-blok awal dalam jaringan blockchain.

Dompet digital milik Satoshi ini dapat dilacak melalui pola penambangan unik yang dikenal sebagai “Pola Patoshi”.

Blok-blok tersebut ditambang hanya dalam rentang waktu lima bulan pertama setelah Bitcoin diluncurkan, yaitu antara Januari hingga Mei 2009.

Baca Juga: BI Perkuat Strategi Hadapi Dampak Tarif Impor AS, Ini Jurus Rahasia Bank Indonesia Lindungi Ekonomi RI dari Gempuran Global

Menariknya, hingga saat ini, hanya ada satu transaksi dari dompet tersebut yang pernah tercatat, yakni pada tahun 2009, dan setelah itu tidak pernah disentuh lagi.

Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa aset tersebut memang dimiliki oleh satu entitas tunggal, yaitu Satoshi Nakamoto.

Berdasarkan kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini telah mencapai USD 1,85 triliun, kekayaan Nakamoto diperkirakan telah melampaui USD 102 miliar.

Jika ia muncul sebagai figur publik, posisi Satoshi bisa berada di urutan ke-16 dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes.

Itu artinya, ia bahkan bisa mengungguli tokoh-tokoh ternama seperti Jensen Huang dari Nvidia dan keluarga Koch.