Komisi IV DPR RI Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Telur Dan Pakan Ternak Jelang Ramadhan Dan Idul Fitri

photo author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 21:03 WIB
Mengurai Kenaikan Harga Telur, Komisi IV DPR RI Gelar Kunjungan Kerja (suaramerdeka-muria.com-Hasyim Asnawi / Hukamanews.com)
Mengurai Kenaikan Harga Telur, Komisi IV DPR RI Gelar Kunjungan Kerja (suaramerdeka-muria.com-Hasyim Asnawi / Hukamanews.com)

HUKAMANEWS - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mengungkapkan kekhawatiran terkait kenaikan harga telur yang signifikan jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Dalam kunjungan kerja di Bandarlampung, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga pakan ternak menjadi penyebab utama naiknya harga telur.

Menggali Penyebab Kenaikan Harga Pakan Ternak dan Telur

Baca Juga: Tips Jitu Memberi Makan Bayi Kucing yang Baru Lahir yang Ditinggalkan Induknya

Sudin menegaskan komitmen pihaknya untuk menyelidiki penyebab kenaikan harga pakan ternak yang berimbas pada kenaikan harga telur.

Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa beberapa bahan pokok, termasuk telur, mengalami kenaikan harga yang cukup drastis.

"Ketika mau Ramadhan dan Idul Fitri yang akan mengalami kenaikan adalah daging, gula, minyak, tepung terigu, dan telur ini naik dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30-31 ribu per kilogram," ungkap Sudin.

Baca Juga: Yuk, Bikin Kucing Kampung Jadi Gemoy! Ikuti 3 Trik Jitu Menggemukan dari Dokter Hewan Ini, Dijamin Ampuh buat Anabul Makin Menggemaskan!

Pihak Komisi IV DPR RI berencana menjalin komunikasi langsung dengan para peternak untuk memahami lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga pakan ternak.

Sudin menyatakan, "Kami akan memanggil peternak dan berdiskusi terkait kenaikan harga telur, karena pakannya berupa jagung itu mengalami kenaikan juga."

Peran Bulog dalam Menyokong Ketersediaan Pasokan Jagung

Baca Juga: Menjelang Ramadhan, Satgas Pangan Polri Terus Lakukan Pengecekan Stok Bahan Pokok untuk Stabilkan Harga

Sudin juga menyampaikan niatan untuk berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) guna memastikan ketersediaan pasokan jagung, bahan utama pakan ternak.

Sebelumnya, Bulog telah mengimpor 500 ribu ton jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, namun Sudin mengingatkan agar kebijakan impor tersebut tidak merugikan petani lokal.

"Akan tetapi, ini kita cek dahulu kalau petani sudah mulai panen, maka jangan impor, kasihan petani, nanti pemerintah yang salah kalau impor di masa panen," tegas Sudin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X