Mengenang 7 Aplikasi Ojol yang Sudah Gulung Tikar alias Bangkrut di Indonesia, Ada Uber hingga Ladyjek

photo author
- Selasa, 21 November 2023 | 11:42 WIB
Uber, salah satu ojol yang berjaya di Indonesia sebelum gulung tikar pada 2018 karena kalah bersaing.
Uber, salah satu ojol yang berjaya di Indonesia sebelum gulung tikar pada 2018 karena kalah bersaing.

Baca Juga: Kisah Mbah Dahoeni, ODGJ Asal Salatiga yang Dibawa Berobat ke RSJ Magelang dengan Penuh Dramatis

  1. Topjek: Fitur Unggulan yang Tak Cukup

Saat pertama kali dirilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promosi.  Fitur chatroom menjadi keunggulan yang tidak ada di aplikasi Grab dan Gojek. Selain itu, mereka membatasi pengemudi dengan seleksi ketat hingga 10.000 pengemudi. Namun, Topjek tidak bertahan lama dan akhirnya bangkrut.

  1. Ojekkoe: Dari Kesuksesan ke Keheningan

Ojekkoe, yang pernah memiliki 500 mitra pengemudi, harus berhenti beroperasi. Meskipun awalnya menarik perhatian dengan biaya minim Rp2.500 per hari, Ojekkoe akhirnya menjadi tidak aktif.

Baca Juga: Pilpres 2024, Catatan untuk Para Capres-Cawapres: Ojo Lamis, Jangan Dusta, Jangan Sakiti Hati Rakyat Hanya Karena Ingin Berkuasa

Meskipun beberapa perusahaan ojol telah mengalami kegagalan, kisah kesuksesan Gojek dan Grab tetap menunjukkan potensi besar pasar ojol di Indonesia.

Persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk terus berinovasi demi kelangsungan bisnis mereka di tengah dinamika industri yang terus berkembang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Blomberg Businessweek

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X