Meskipun ada tuduhan OpenAI, tidak ada bukti jelas yang menghubungkan DeepSeek secara langsung dengan pemerintah Cina.
Perusahaan tersebut awalnya merupakan spin-off dari High-Flyer, sebuah dana lindung nilai kuantitatif.
Namun, minat pemerintah Cina terhadap DeepSeek tampaknya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, baru-baru ini bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, yang memicu spekulasi tentang hubungan politik perusahaan tersebut.
Usulan kebijakan dari OpenAI menyoroti meningkatnya ketegangan antara AS dan China di sektor AI.
Kedua negara memandang kecerdasan buatan sebagai hal yang penting bagi kemajuan teknologi dan keamanan nasional.
Seruan OpenAI untuk pelarangan model yang diproduksi RRC sejalan dengan kekhawatiran yang lebih luas di Washington, atas pengaruh China dalam industri AI dan potensi risiko keamanan siber.
Seiring meningkatnya persaingan global dalam kecerdasan buatan, pembatasan pada model AI dan akses ke teknologi utama kemungkinan akan menjadi titik fokus perdebatan kebijakan.
Apakah pemerintah AS akan menindaklanjuti rekomendasi OpenAI masih harus dilihat, tetapi langkah tersebut menandakan adanya dorongan yang semakin kuat untuk membatasi kehadiran Tiongkok dalam lanskap AI.***
Artikel Terkait
Amerika Disalip China, Terbukti DeepSeek Dinilai Lebih Unggul dan Berbiaya Murah, Dibanding OpenAI dan Geogle Milik Perusahaan Raksasa AS
Intip 3 Keunggulan DeepSeek R1 Keluaran Tiongkok, Dibanding OpenAI, Geogle dan Meta Milik Perusahaan Raksasa Amerika
Baru Launching DeepSeek R1 Milik China Bikin Gembos Saham Nvidia Hingga 17 Persen, Teknologi China Libas Amerika Sampai Terjungkal
Xiaomi Luncurkan HyperOS 2 dengan AI DeepSeek, Ini 25 Perangkat yang Kebagian Pembaharuan!
Infinix Note 50 Series Pakai AI DeepSeek R1, Fitur Canggih Ini Bikin Folax Makin Pintar!