TikTok Shop, yang diluncurkan lebih baru dibandingkan YouTube, telah tumbuh dengan cepat.
TikTok bahkan melaporkan bahwa mereka menargetkan pengembangan bisnis TikTok Shop di Amerika Serikat hingga sepuluh kali lipat, dengan perkiraan mencapai 17,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp270 triliun pada tahun ini.
TikTok berhasil merekrut lebih dari 500.000 pedagang di Amerika Serikat pada akhir 2023.
Ini menunjukkan bahwa TikTok bukan hanya ancaman bagi YouTube, tetapi juga bagi platform e-commerce lainnya yang sudah lebih dulu hadir di pasar, seperti Shopify.
Upaya YouTube Meningkatkan Pendapatan
Perluasan kemitraan dengan Shopify bukan satu-satunya upaya YouTube untuk memperkuat posisinya di dunia e-commerce.
YouTube juga baru-baru ini meluncurkan fitur-fitur baru yang dirancang untuk membantu para pembuat konten memasarkan produk secara lebih efektif.
Salah satunya adalah peluncuran ekstensi Chrome baru yang memungkinkan pembuat konten menyimpan produk saat menjelajahi situs merek atau pengecer.
Fitur ini memudahkan mereka untuk menandai produk tersebut dalam video yang mereka buat.
Selain itu, YouTube juga melaporkan bahwa pada tahun 2023, orang-orang menonton lebih dari 30 miliar jam video terkait belanja di platform tersebut.
Waktu tonton untuk video yang membantu orang berbelanja juga meningkat sebesar 25 persen.
Data ini menunjukkan bahwa YouTube masih memiliki posisi yang kuat dalam dunia belanja online, meskipun persaingan semakin ketat.***
Artikel Terkait
Google Maps di iOS dan CarPlay, Rasakan Kecepatan Jalananmu Secara Langsung dengan Fitur Terbaru!
WhatsApp Bikin Gebrakan! Transkrip Pesan Suara Kini Bisa Dibaca di Android, Tanpa Ribet Dengar!
China Bikin Katalis Propilena Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan, Produksi Plastik Murah, Keren, Aman!
Mac Mini Terbaru Apple, Desain Makin Kecil, Performa Makin Gahar! Siap-Siap Dibuat Kagum Sama Chip M4-nya!
Kementerian ESDM Siapkan Mandatori Biodiesel B40 Awal Januari 2025: Langkah Strategis Menuju Energi Berkelanjutan