Belajar Bahasa: Apa Itu Aneksasi dan Apa perbedaannya dengan Invasi?

Sepanjang sejarah, banyak kasus aneksasi yang menjadi sorotan dunia. Salah satu contoh paling terkenal adalah aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.

Rusia mengklaim bahwa penduduk Krimea ingin bergabung dengan negaranya, tetapi komunitas internasional menganggap tindakan ini ilegal.

Selain itu, Israel juga pernah melakukan aneksasi terhadap Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya merupakan wilayah Suriah.

Kasus-kasus ini menunjukkan bagaimana aneksasi sering kali memicu ketegangan politik dan konflik berkepanjangan.

Baca Juga: Pecinta Fotografi Wajib Punya! 5 HP Ini Punya Kamera Setara DSLR, Hasilnya Bikin Melongo!

Bagaimana Pandangan Hukum Internasional?

Dalam hukum internasional, aneksasi tanpa persetujuan sering dianggap sebagai pelanggaran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan banyak negara biasanya menentang tindakan ini, karena bertentangan dengan prinsip kedaulatan negara.

Meski begitu, ada beberapa aneksasi yang diterima karena melalui proses diplomasi dan perjanjian resmi antara pihak-pihak terkait.

Dampak Aneksasi bagi Masyarakat Setempat

Aneksasi tidak hanya berdampak pada hubungan antarnegara, tetapi juga pada kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Baca Juga: Ada Rombongan Baru Staf Khusus Saat Efisiensi Anggaran, Masih Diperbolehkan Kok

Penduduk sering kali harus menghadapi perubahan dalam sistem pemerintahan, aturan hukum, bahkan identitas kebangsaan mereka.

Dalam beberapa kasus, aneksasi juga menyebabkan konflik berkepanjangan, pengungsian massal, dan pelanggaran hak asasi manusia.***