HUKAMANEWS – Bullying menjadi persoalan yang awalnya terlihat sederhana, akan tetapi lama - kelamaan jika dibiarkan berujung membahayakan diri. Dan bullying marak terjadi menyentuh dunia media sosial.
Berangkat dari keresahan yang terjadi di dunia digital khususnya ancaman cyberbullying, Dosen Program Studi Digital Public Relations Telkom University mengelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertemakan “Pelatihan Cyberbullying: Pengguna Sosial Media” di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangandaran, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diketuai Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom didampingi oleh Dr. Roro Retno Wulan & Sena Reselina, M.Ikom serta melibatkan mahasiswa Prodi Digital Public Relations, memberikan pemahaman penting kepada siswa - siswi akan artinya cyberbullying.
Baca Juga: Manuver Politik di Balik Kunjungan Parpol ke Kemenhan, Strategi Sjafrie Bangun Soliditas Kekuasaan
Secara khusus Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom memaparkan sisi cyberbullying terutama dalam hal kesadaran dan empati digital yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas di media sosial.
“Cyberbullying itu adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sengaja, berulang, melalui media digital, untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain, orang-orang yang terkena cyberbullying bisa merasa cemas, insecure bahkan depresi, contoh-contoh cyberbullying di media sosial seperti komentar negatif yang mengandung amarah, menyebarkan foto orang lain tanpa izin, bahkan mengucilkan orang lain di dalam grup chat, itu termasuk cyberbullying” ujar Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom, menjelaskan.
Untuk menyikapi cyberbullying, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi. Jangan balas pelaku, blokir dan laporkan akun pelaku, simpan bukti, ubah pengaturan privasi di media sosial, dan cari dukungan dari orang terpercaya atau profesional.
Mendengar pemahaman persoalan cyberbullying ini, sejumlah siswa sontak bereaksi menceritakan pengalamannya terkait ancaman cyberbullying.
“Saya pernah dikomentari “sok rajin” waktu saya posting kegiatan PMR di sosial media” ucap Rahma, salah satu siswa kelas X1.E menceritakan pengalamannya.
Tidak berhenti disitu saja, saat tanya jawab ada siswa yang menangis dan tidak sanggup menceritakan pengalamannya saat bertanya.
Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom, yang juga berkecimpung sebagai pakar Hypnotherapy menyatakan bahwa apa yang mereka lihat adalah contoh fakta bahwa bullying akan memunculkan trauma yang luar biasa dan terbawa terus.
Artikel Terkait
Lucky Hakim Pesaing Calon Bupati Indramayu Sebut Nina Agustina Tak Seharusnya Bully Warganya yang Lugu dan Salah Acungkan Jari
Ivan Orangtua Arogan yang Bullying Siswa di SMA Kristen Gloria, Pengusaha Hiburan Malam yang Kerap Bermasalah dan Suka Cari Gara-gara
Berbeda Saat Bully Korban SMA Kristen Gloria 2 Surabaya Sangat Garang, Ivan Sugianto Sambil Nangis Akhirnya Minta Maaf
PPATK Blokir Rekening Bos Klub Malam Terkait Kasus Bullying Anak SMA, Ada Dugaan Kaitan dengan Judi Online
Heboh Kasus Ivan Sugianto, Sahroni Desak Polisi Bongkar Dugaan Kejahatan Keuangan dan Pesan Tegas soal Bullying!