"Saya ingin mengalihkan perhatian anak-anak dari handphone ke hal yang lebih bermanfaat. Pelan-pelan kami arahkan agar mereka tertarik mengaji," katanya.
Walaupun ia bukan lulusan pesantren, niat tulusnya untuk mendidik anak-anak tetap membuahkan hasil. Dengan bimbingan istrinya, yang pernah menjadi guru di sekolah Islam, mereka berdua berhasil membangun tempat belajar yang penuh kehangatan dan nilai kebersamaan.
Baca Juga: TERBARU! Daftar Harga Gas Elpiji 3 Kg, 5 Kg, dan 12 Kg Bulan Februari 2025
Keikhlasan dan ketulusan Bripka Ristomo membuatnya diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2025. Penghargaan ini diberikan kepada polisi yang mengabdi dengan integritas dan dedikasi tinggi.
Namun bagi Ristomo, penghargaan bukanlah tujuan utama. Ia hanya ingin memberikan manfaat bagi masyarakat, sesuai dengan tugasnya sebagai abdi negara. "Yang penting saya bisa berbuat sesuatu untuk lingkungan sekitar," tuturnya.
Kisah Bripka Ristomo adalah bukti bahwa profesi bukanlah batasan untuk berbuat baik. Di balik seragamnya, ia adalah sosok yang penuh kasih, memberikan ilmu dan inspirasi bagi generasi penerus. Semoga jejak langkahnya bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berbagi dan mengabdi dengan hati.***