Ini berarti, ketika seorang anak yang berumur di bawah 12 tahun terlibat dalam sebuah tindak pidana, pendekatannya lebih berfokus pada pembinaan dibandingkan penghukuman.
Usia ini ditetapkan agar anak-anak tidak hanya dianggap sebagai pelaku, tetapi juga sebagai individu yang butuh bimbingan dan perlindungan.
Hak-Hak Anak dalam Proses Peradilan Pidana
Hak-hak yang diberikan dalam sistem peradilan pidana anak cukup luas dan bertujuan untuk menjaga martabat serta masa depan anak.
Berikut adalah beberapa hak penting yang wajib dijunjung tinggi:
1. Pendampingan Orang Tua atau Wali
Setiap anak yang berhadapan dengan kasus pidana harus didampingi oleh orang tua atau wali.
Kehadiran orang tua memberikan rasa aman dan mendukung hak-hak anak selama proses hukum berlangsung.
Baca Juga: World Cities Day 2024, 6 Inovasi Kota Dunia untuk Hidup Lebih Nyaman dan Ramah Lingkungan
2. Hak Mendapatkan Bantuan Hukum
Anak-anak yang terlibat dalam perkara pidana berhak mendapat bantuan hukum dari seorang advokat.
Peran advokat sangat penting sebagai penghubung antara anak dengan sistem peradilan, memastikan bahwa hak-hak anak tetap dihormati.
3. Proses Persidangan yang Tertutup
Untuk melindungi identitas dan privasi anak, sidang peradilan pidana anak dilakukan secara tertutup, kecuali saat pembacaan putusan.
Baca Juga: Bolehkah Ganti Jenis Kelamin di Indonesia? Ini Fakta Hukum yang Jarang Diketahui Banyak Orang