Lagu Fufufafa oleh Jiebon Swadjiwa menambah bumbu pada kisah ini.
Lagu tersebut tidak hanya mengkritisi bagaimana kita sebagai masyarakat memperlakukan media sosial, tetapi juga menyentuh aspek mendalam dari fenomena digital—terutama soal anonimitas dan konsekuensinya.
Pada akhirnya, akun-akun anonim seperti Fufufafa bisa menjadi senjata bermata dua.
Kebebasan berpendapat memang penting, tetapi ketika digunakan untuk tujuan negatif, akun anonim bisa berubah menjadi bumerang.
Baca Juga: Cara Membantu Kucing Obesitas Menurunkan Berat Badan, Tips dan Trik Efektif
Akun Anonim: Kebebasan atau Sumber Petaka?
Jiebon Swadjiwa dalam lagu Fufufafa secara tidak langsung menyoroti betapa berbahayanya kebebasan tanpa tanggung jawab.
Banyak orang menggunakan akun anonim untuk bersembunyi dan melakukan hal-hal yang mungkin tidak berani mereka lakukan dengan identitas asli.
Namun, seperti kata Jiebon dalam salah satu bait lagunya, "Di mana ada kebebasan, di situ ada tanggung jawab."
Lagu ini mengingatkan kita bahwa, meskipun kita merasa aman dengan identitas yang tersembunyi, jejak digital kita tidak pernah hilang.
Satu langkah keliru bisa kembali menghantui kita di kemudian hari—persis seperti karma.
Fenomena Fufufafa juga menggambarkan bagaimana warganet cenderung haus akan drama dan misteri di dunia maya.
Akun anonim seperti Fufufafa menjadi sumber hiburan sekaligus kontroversi, dan banyak dari kita yang tak segan-segan ikut berkomentar tanpa berpikir panjang.