Padahal, seperti pesan dalam lagu Fufufafa, semua tindakan di media sosial punya konsekuensi yang tak terduga.
Jejak Digital: Tidak Ada yang Benar-Benar Terhapus
Pada akhirnya, baik Fufufafa maupun lagu satir Jiebon Swadjiwa memberikan pelajaran yang sama: hati-hati dengan jejak digitalmu.
Di era digital ini, apa yang kita tinggalkan di internet tidak akan pernah benar-benar hilang.
Jejak digital adalah bukti yang selalu ada, dan suatu hari bisa muncul kembali, bahkan di saat yang paling tidak kita harapkan.
Apakah Gibran benar adalah sosok di balik Fufufafa? Misteri itu mungkin belum terpecahkan, tetapi pesan dari fenomena ini sudah jelas: kita semua harus lebih bijak dalam bertindak di dunia maya.
Jangan sampai, seperti kata Jiebon dalam lagunya, kita semua terjebak dalam karma digital yang tak terhapuskan. ***
Artikel Terkait
Jutaan Pelamar CPNS Berebut Lolos, Ini Dia Amalan dari Ustadz Adi Hidayat yang Mesti Dilakukan Biar Lolos Mulus
Meski Jadi Trend Makan dalam Porsi Besar dan Bikin Ngiler Ternyata Hal Ini Sangat Tak Disukai Rasulullah Bahkan Melarangnya
Sering Dikira Rezeki Seret, Padahal Allah SWT Sudah Jamin 8 Pintu Rezeki, Tugas Kita Hanyalah Takwa dan Ikhtiar
Sering Dipertentangkan Boleh Tidaknya Perayaan Maulid Nabi, Simak Penjelasan Ulama Kondang dari Kuwait, Syeikh Utsman Al Khamis
Ustadz Abdul Somad Tentang Keras yang Larang Perayaan Maulid Nabi, Abu Lahab yang Kafir Saja Gembira dengan Kelahiran Rasul