HUKAMANEWS - Kebakaran Gedung Terra Drone di Jakarta Pusat yang menelan 22 korban jiwa menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga Pariyem, pekerja perempuan asal Lampung yang menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi tersebut.
Tragedi kebakaran kantor Terra Drone itu kembali menguatkan perhatian publik terhadap standar keselamatan gedung di Ibu Kota, termasuk peran pemerintah dalam penanganan korban setelah insiden terjadi.
Keluarga korban kini memohon bantuan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halaman, karena keterbatasan ekonomi keluarga membuat proses kepulangan semakin berat.
Permohonan bantuan itu disampaikan melalui Sulaiman, tetangga korban yang mendampingi keluarga selama proses identifikasi dan penjemputan jenazah di RS Polri Kramat Jati, Rabu.
Keluarga mengetahui ada pemberitaan yang menyebutkan bahwa Pemprov DKI membantu fasilitas ambulans bagi korban kebakaran Terra Drone, sehingga mereka berharap dapat mendapatkan dukungan serupa.
Sulaiman menyampaikan bahwa keluarga korban bukanlah pihak yang mampu secara ekonomi.
"Karena kami ya orang enggak punya di Lampung, jadi kami mohon sama Gubernur DKI untuk dibantu ambulansnya sepenuhnya," ujarnya.
Keluarga Tidak Berniat Menuntut, Hanya Minta Pemulangan
Menariknya, keluarga menyatakan tidak berencana memperpanjang masalah melalui jalur hukum terkait dugaan kelalaian prosedur keamanan gedung.
Mereka hanya meminta kepastian pemulangan jenazah Pariyem ke Lampung agar dapat dimakamkan secara layak di kampung halaman.
Meski tidak menuntut, keluarga tetap terbuka apabila perusahaan memberikan santunan sebagai bentuk empati.
“Kalau pihak perusahaan mau kasih santunan, ya diterima dengan senang hati,” lanjut Sulaiman.
Baca Juga: Shell Super Hadir Lagi di SPBU, Berikut Lokasi & Harga BBM Terbarunya
Fakta yang Menambah Luka: Korban Adalah Tulang Punggung Keluarga
Pariyem bekerja di Terra Drone selama sekitar empat tahun dan menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah meninggal.