Berdasarkan data terbaru dari Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), pusat sirkulasi Bibit Siklon 97S kini berada di koordinat 10.0° LS dan 130.6° BT.
Sistem ini terus menunjukkan penguatan struktur, dengan proyeksi pertumbuhan sebagai berikut:
Diprediksi menjadi siklon tropis: Kamis dini hari, di sekitar 9.1° LS – 132.5° BT.
Kecepatan angin maksimum: Berpotensi mencapai 50 knot.
Arah pergerakan: Timur–timur laut dalam 24–48 jam, kemudian berbelok ke tenggara dalam 72 jam.
Analisis BMKG menunjukkan pola pergerakan ini merupakan pola umum siklon di wilayah selatan Indonesia, yang biasanya cenderung menjauh dari daratan namun tetap berdampak pada cuaca ekstrem.
Dampak Langsung: Hujan Lebat di Maluku dan Gelombang 4 Meter
BMKG menyebut Bibit Siklon 97S akan memberi dampak langsung maupun tidak langsung bagi sejumlah wilayah di kawasan Indonesia Timur. Dampak tersebut mencakup:
1. Hujan Lebat
Maluku berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang.
Nusa Tenggara Timur diprediksi menghadapi hujan sedang hingga lebat.
Kondisi ini meningkatkan risiko genangan, banjir bandang, hingga longsor pada wilayah-wilayah dengan topografi rawan.
2. Gelombang Tinggi
Gelombang laut diprediksi mencapai: