nasional

Bukan Soal Pangkat atau Jabatan! Dedy Tabrani Ungkap Kunci Reformasi Polri Ada di Policing Bukan Police

Kamis, 13 November 2025 | 08:13 WIB
Kombes Pol Dedy Tabrani berbicara soal reformasi Polri dan budaya pelayanan publik. (HukamaNews.com / Dok. Promedia)

HUKAMANEWS – Reformasi Polri kini memasuki babak baru setelah tim Komisi Reformasi Polri resmi dibentuk oleh dua pihak: versi internal Polri dan versi Presiden Prabowo.

Langkah ini memunculkan optimisme publik akan hadirnya perubahan nyata dalam tubuh kepolisian.

Namun, Ketua Perkumpulan Doktor Ilmu Kepolisian Indonesia (DIKPI), Kombes Pol Dr. Dedy Tabrani, menegaskan bahwa reformasi sejati bukan sekadar pembenahan struktur organisasi, melainkan perubahan pada aktivitas dan budaya pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Dedy, tantangan utama Polri saat ini terletak pada bagaimana polisi berinteraksi, melayani, dan menegakkan hukum secara manusiawi di lapangan.

Baca Juga: ICW Desak Pemerintah Ungkap Kajian Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh di Tengah Polemik Utang Rp116 Triliun

“Yang perlu direformasi itu bukan institusinya, tapi aktivitas kepolisiannya,” tegasnya dalam forum Jaringan Pemred Promedia (JPP) di Jakarta, Selasa (11/11/2025) malam.

Reformasi Polri: Fokus pada Policing, Bukan Police

Dedy Tabrani memaparkan bahwa reformasi kepolisian memiliki dua dimensi besar: police dan policing.

“Polisi sebagai institusi disebut police, sementara aktivitasnya disebut policing. Nah, yang bermasalah itu bukan di police-nya, tapi di policing-nya,” ujarnya.

Ia menekankan, masalah mendasar sering kali muncul pada aspek pelayanan publik. Contohnya, ketika masyarakat membutuhkan pelayanan cepat, justru harus menunggu hingga berbulan-bulan.

Baca Juga: Terungkap! Bukan Teroris, Ini Alasan Mengharukan di Balik Aksi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta yang Bikin Sekolah Panik

“Yang salah itu aktivitasnya, bukan organisasinya. Pelayanan yang buruk itu bagian dari policing yang harus direformasi,” tambahnya.

Dengan demikian, Dedy menilai bahwa arah reformasi seharusnya difokuskan pada perubahan perilaku, tata kerja, dan etos pelayanan personel kepolisian di lapangan. “Kalau policing-nya berubah, kepercayaan publik otomatis meningkat,” katanya.

Polri Sudah Baik Secara Organisasi

Meski menyoroti aspek pelayanan, Dedy mengapresiasi reformasi kelembagaan Polri yang sudah berjalan sejak 1998.

Halaman:

Tags

Terkini