nasional

Terungkap! Bukan Teroris, Ini Alasan Mengharukan di Balik Aksi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta yang Bikin Sekolah Panik

Kamis, 13 November 2025 | 06:07 WIB
Petugas polisi menyelidiki lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. (HukamaNews.com / Berita Satu)

Sebagian warganet juga menekankan bahwa peristiwa ini harus dijadikan peringatan agar isu mental health di kalangan remaja tidak lagi dianggap sepele.

Psikolog remaja dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Widyastuti, menilai bahwa kasus ini menggambarkan dampak nyata dari kurangnya dukungan emosional bagi anak.

“Remaja yang kehilangan figur pendamping sering kali memendam perasaan negatif yang jika tidak tertangani, bisa muncul dalam bentuk perilaku ekstrem,” ujarnya.

Ia menambahkan, empati sosial sangat dibutuhkan agar ABH tidak distigma atau dikucilkan. Pendekatan hukum harus dibarengi pendekatan psikologis dan sosial agar anak dapat direhabilitasi dengan layak.

Baca Juga: Ledakan SMAN 72 Jakarta Ungkap Jejak Ideologi Ekstrem, Densus 88 Peringatkan Ancaman Dunia Maya bagi Remaja

Polisi menegaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan mempertimbangkan aspek perlindungan anak. Selain itu, tim pendamping psikologis telah diterjunkan untuk memastikan kondisi mental ABH tetap stabil selama proses hukum berjalan.

“Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal kondisi sosial dan psikologis anak. Kita harus melihat secara utuh agar tidak ada stigma negatif yang memperburuk keadaan,” ujar Kombes Budi Hermanto.

Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi.

Pendekatan berbasis empati dinilai penting untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

Kasus ledakan SMAN 72 menjadi refleksi bersama bahwa persoalan psikologis remaja tidak bisa diabaikan.

Di tengah tekanan sosial dan keluarga yang tidak utuh, banyak anak mencari pelarian dengan cara yang keliru. Namun, menghakimi tanpa memahami akar masalah hanya akan memperdalam luka mereka.

Masyarakat diharapkan ikut aktif menciptakan ruang aman bagi pelajar untuk berbagi cerita dan mencari bantuan.

Karena di balik setiap tindakan ekstrem seorang anak, sering kali ada jeritan sunyi yang tak terdengar oleh siapa pun.***

 

 

Halaman:

Tags

Terkini