nasional

Proyek Kereta Cepat Whoosh Diduga Sarat Korupsi, KPK Pastikan Penyelidikan Berlangsung Lancar, Publik Diminta Aktif Lapor Dugaan Baru

Rabu, 29 Oktober 2025 | 15:28 WIB
KPK pastikan penyelidikan korupsi proyek Whoosh berjalan lancar dan transparan. (HukamaNews.com / Net)

Dugaan Mark Up dan Sorotan Publik

Kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (KCIC Whoosh) mencuat sejak awal 2025 setelah sejumlah ekonom dan pejabat publik menyoroti potensi mark up dalam anggaran pembangunan.

Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 7,27 miliar atau sekitar Rp 120,38 triliun, dengan sekitar 75% pendanaan berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) berbunga 2% per tahun.

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya mengungkap adanya ketidakwajaran dalam perhitungan biaya pembangunan per kilometer.

Dalam unggahan video di kanal YouTube-nya, Mahfud menyebut bahwa biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia mencapai US$ 52 juta per kilometer, sementara di Tiongkok hanya US$ 1–18 juta per kilometer.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Sekitar Pabrik Aqua, Dedi Mulyadi: “Orang di Gunung Tak Bisa Mandi, Airnya Dijual Mahal”

“Naiknya tiga kali lipat,” kata Mahfud, menegaskan adanya indikasi pembengkakan anggaran yang patut ditelusuri.

Sorotan terhadap proyek Whoosh tak hanya datang dari tokoh nasional, tapi juga dari akademisi dan masyarakat sipil yang menuntut transparansi.

Beberapa organisasi antikorupsi bahkan mendesak KPK agar melakukan audit investigatif secara menyeluruh terhadap seluruh rantai pengadaan proyek, termasuk kerja sama dengan pihak asing.

Proyek Strategis yang Sarat Kontroversi

Kereta cepat Whoosh digadang sebagai proyek kebanggaan nasional pertama yang menggunakan teknologi China.

Namun sejak awal, proyek ini menuai kontroversi akibat perubahan skema pembiayaan, pembengkakan biaya konstruksi, serta persoalan lahan.

Meski kini sudah beroperasi, sorotan publik terhadap efisiensi dan transparansi keuangan proyek ini masih kuat.

Baca Juga: BKN Coret Nama Peserta PPPK 2024 Periode II, Ternyata Ini Alasan Mengejutkannya

Banyak pengamat menilai, penyelidikan KPK menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata kelola proyek infrastruktur besar di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini