nasional

Menkeu Purbaya Optimis Ekonomi Indonesia Melesat hingga 5,67 Persen, Sinyal PPN Bisa Turun di 2026

Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Menkeu Purbaya saat konferensi pers APBN Kita di Jakarta, bahas pertumbuhan ekonomi. (HukamaNews.com / Instagram @menkeuri)

Namun, mereka menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebijakan fiskal ekspansif dan disiplin anggaran.

Optimisme Fiskal dan Tantangan 2026

Meski arah ekonomi menunjukkan sinyal positif, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai.

Tekanan inflasi global, harga pangan, dan ketidakpastian geopolitik masih berpotensi menekan pasar domestik.

Namun, dengan strategi fiskal adaptif dan koordinasi lintas sektor, pemerintah dinilai masih memiliki ruang untuk mengelola risiko tersebut.

Konsistensi dalam menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen juga menjadi kunci kepercayaan investor terhadap kebijakan fiskal Indonesia.

Baca Juga: Bukan Sekadar Formalitas, Ini Alasan Hakim Tegas Tolak Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim di Kasus Korupsi Chromebook

Jika penurunan PPN benar terealisasi tanpa mengganggu pendapatan negara, maka kebijakan tersebut dapat menjadi stimulus konsumsi terbesar sejak pandemi Covid-19.

Optimisme ini menjadi cerminan bahwa setahun pemerintahan Prabowo-Gibran telah membawa arah ekonomi ke jalur yang lebih stabil dan terukur.

Menkeu Purbaya menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan yang seimbang antara stimulus dan kehati-hatian fiskal.

“Kita ingin masyarakat merasakan manfaat nyata dari pertumbuhan ekonomi. Jadi, kebijakan apa pun akan difokuskan untuk memperkuat daya beli dan produktivitas,” katanya menutup konferensi.

Dengan tren pertumbuhan yang mulai membaik dan potensi kebijakan fiskal yang pro-rakyat, 2026 diperkirakan menjadi tahun pemulihan ekonomi yang lebih merata di seluruh sektor.

Bila sinyal penurunan PPN terealisasi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menikmati efek ganda: harga lebih terjangkau, konsumsi naik, dan ekonomi melesat.***

Halaman:

Tags

Terkini