HUKAMANEWS – Pemerintah Indonesia resmi turun tangan menyusul tragedi longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua yang menewaskan tujuh pekerja.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan audit menyeluruh terhadap seluruh operasi pertambangan Freeport.
Langkah ini disebut sebagai upaya untuk memastikan standar keselamatan dan pengelolaan tambang nasional berjalan sesuai prosedur terbaik.
Audit tersebut akan mencakup seluruh sistem kerja bawah tanah, mulai dari aspek teknik sipil, geoteknik, hingga keselamatan pekerja.
Bahlil menegaskan, tragedi ini menjadi momentum pembenahan besar-besaran terhadap tata kelola pertambangan di Indonesia.
“Yang namanya musibah memang tidak bisa dihindari. Tapi tugas kami adalah memastikan tidak terulang. Karena itu, kami lakukan audit total terhadap operasi underground Freeport,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (10/10/2025).
Operasional Freeport Terhenti, Audit Masih Berjalan Intensif
Pasca kejadian tragis tersebut, aktivitas produksi di tambang Grasberg masih dihentikan sementara. Pemerintah belum memberikan izin untuk melanjutkan operasi hingga seluruh hasil audit dan investigasi rampung.
“Sekarang belum bisa dilakukan produksi. Kami masih lakukan audit menyeluruh untuk menemukan penyebab pasti longsor,” jelas Bahlil.
Menurutnya, hasil audit ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menerapkan langkah mitigasi jangka panjang, tidak hanya untuk Freeport tetapi juga bagi seluruh perusahaan tambang besar di Indonesia.
Bahlil juga mengungkapkan, pemerintah akan memperkuat fungsi inspektur tambang agar pengawasan keselamatan kerja di lapangan bisa lebih ketat dan responsif.
Freeport: Investigasi Masih Berlangsung, Belum Ada Jadwal Operasional
Dari pihak perusahaan, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan bahwa pihaknya masih fokus pada proses investigasi internal untuk mengetahui faktor-faktor penyebab longsor.