Bertaruh Nyawa di Tambang Freeport, 7 Pekerja Tewas, Ruang Perlindungan Tak Mampu Selamatkan Mereka

photo author
- Senin, 6 Oktober 2025 | 18:02 WIB
Petugas Freeport mengevakuasi korban tewas akibat luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg. (HukamaNews.com / Net)
Petugas Freeport mengevakuasi korban tewas akibat luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Tragedi di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia kembali membuka luka lama tentang risiko mematikan di balik gemerlap industri tambang.

Tujuh pekerja yang terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave sejak 9 September 2025, kini dipastikan meninggal dunia.

Perusahaan telah menemukan seluruh jenazah korban, lima di antaranya baru dievakuasi pada Minggu (5/10), menyusul dua lainnya yang lebih dulu ditemukan bulan lalu.

Kabar ini menutup harapan panjang keluarga korban yang selama hampir sebulan menanti kabar baik dari perut bumi Mimika.

Baca Juga: KPK Ungkap Pengembalian Uang Puluhan Miliar dari Kasus Kuota Haji, Dugaan Kerugian Negara Tembus Rp1 Triliun

Mereka bukan sekadar nama dalam laporan, tapi manusia yang berangkat kerja untuk mencari nafkah—dan tak pernah kembali.

Luncuran Material Basah yang Mematikan

Insiden berawal ketika sekitar 800.000 metrik ton material basah berisi batuan dan lumpur tiba-tiba meluncur ke area tambang bawah tanah.

Dalam hitungan menit, material itu menutup akses keluar-masuk dan menjebak tujuh pekerja di panel produksi 28-30.

Menurut Bangun Samosir, praktisi pertambangan yang pernah bekerja lebih dari 10 tahun di Freeport, peristiwa ini adalah yang terparah dalam sejarah tambang bawah tanah Indonesia.

Baca Juga: 55 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Bikin Haru, Polisi Ungkap Proses Identifikasi DNA yang Penuh Tantangan

“Bayangkan air banjir bercampur batu besar berukuran 30 sentimeter. Arusnya kuat dan cepat, semua jalur tertutup. Orang di dalam sulit keluar,” ujarnya.

Kementerian ESDM menyebut kejadian ini sebagai insiden paling fatal sepanjang sejarah tambang bawah tanah di Tanah Air, bahkan melampaui tragedi runtuhnya batuan di Grasberg pada 2013 yang menewaskan 28 pekerja.

Janji Keselamatan dan Realitas di Lapangan

Freeport selama ini mengklaim telah membangun ruang perlindungan bawah tanah senilai US$5 juta atau sekitar Rp83 miliar, sebagai tempat berlindung jika terjadi kebakaran, ledakan, atau longsor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X