HUKAMANEWS - Tragedi ambruknya bangunan musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, kini memasuki hari ketujuh pencarian. Hingga Minggu (5/10/2025), jumlah korban tewas bertambah menjadi 37 orang, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Di tengah bau anyir yang mulai menyengat akibat pembusukan jenazah, Tim SAR Gabungan terus bekerja tanpa henti mengevakuasi korban di bawah puing beton dan besi bangunan yang saling menindih.
Upaya ini menjadi momen penuh keharuan, ketika di antara tumpukan reruntuhan, petugas justru menemukan sebuah mobil mewah berwarna hitam.
Baca Juga: Detik-Detik Terakhir Praka Zaenal, Prajurit Marinir yang Gugur Gagah di Langit Teluk Jakarta
Mobil Mercy Hitam di Tengah Reruntuhan
Penemuan mobil Mercedes-Benz hitam di sektor A3 menjadi sorotan di tengah proses evakuasi. Posisi mobil yang terjepit di antara balok beton besar membuat proses pengangkatan berlangsung dramatis. Mobil akhirnya berhasil diangkat menggunakan alat berat, lalu dibawa dengan dump truck ke tempat pembuangan akhir.
Belum ada kepastian siapa pemilik mobil tersebut. Namun sejumlah warga menduga kendaraan itu milik pengasuh pondok, karena sering terlihat terparkir di sekitar rumahnya sebelum insiden terjadi.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, enggan mengomentari penemuan mobil tersebut.
“Kami fokus pada evakuasi korban manusia, bukan kendaraan,” ujarnya singkat di lokasi kejadian, Minggu (5/10/2025).
Baca Juga: Acara Roy Suryo dan Dokter Tifa di Malang Dibubarkan Massa, Diduga Terkait Isu Ijazah Jokowi
Korban Bertambah, Kondisi Mengenaskan
Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, melaporkan bahwa total korban meninggal mencapai 37 orang setelah 11 jenazah baru ditemukan pada hari ketujuh pencarian.
“Salah satu korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Pukul 03.24 WIB kami mengevakuasi korban dengan kaki kanan tidak ada,” kata Emi dalam laporan resmi BNPB.
Seluruh jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim. Menurut Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, sebagian besar korban ditemukan di lantai satu bagian utara bangunan yang paling parah tertimpa reruntuhan.