Polemik pencabutan ID Card jurnalis di Istana menunjukkan betapa rapuhnya hubungan antara birokrasi dan pers bila tidak dijaga dengan keterbukaan.
Klarifikasi resmi dari Istana sangat dinantikan agar polemik ini tidak berlarut-larut.
Bagi publik, isu ini bukan sekadar soal kartu identitas, melainkan menyangkut hak masyarakat mendapatkan informasi yang transparan.
Kebebasan pers adalah fondasi penting demokrasi, dan menjaga komunikasi yang sehat dengan jurnalis justru akan memperkuat legitimasi pemerintah.
Kini, bola ada di tangan Istana. Apakah insiden ini akan menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki tata kelola komunikasi, atau justru meninggalkan noda di awal kepemimpinan Prabowo? Waktu yang akan menjawab.***