Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Benarkah Ada Sabotase untuk Gagalkan Janji Prabowo?

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 18:00 WIB
Siswa menikmati makanan dari program Makan Bergizi Gratis. (HukamaNews.com / Instagram @kantorstafpresidenri)
Siswa menikmati makanan dari program Makan Bergizi Gratis. (HukamaNews.com / Instagram @kantorstafpresidenri)

HUKAMANEWS – Tragedi keracunan massal yang menimpa ribuan siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai sorotan tajam publik.

Program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu disebut-sebut bukan hanya menghadapi persoalan teknis, tetapi juga diduga kuat menjadi sasaran sabotase.

Dugaan ini mencuat setelah berbagai fakta di lapangan memperlihatkan ketidakteraturan pelaksanaan di sejumlah daerah.

Sejak diluncurkan, program MBG digadang-gadang menjadi salah satu ikon pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Presiden Prabowo Dipuji Dunia Islam! Ketua MPR Sebut Indonesia Kini Jadi Kekuatan Baru yang Dihormati Timur Tengah

Tujuannya mulia: memastikan anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang layak agar tumbuh sehat dan cerdas.

Namun, kasus keracunan di beberapa daerah langsung memunculkan tanda tanya besar mengenai keamanan, distribusi, hingga pengawasan di lapangan.

Pengamat politik Efriza dari Citra Institute menegaskan bahwa dugaan sabotase tidak boleh dianggap sepele.

Ia meminta pemerintah segera melakukan investigasi mendalam, mengingat MBG adalah program strategis yang sangat berkaitan dengan citra Presiden Prabowo.

“Evaluasi penting dilakukan, agar juga bisa memproses berbagai isu yang terjadi, termasuk adanya pernyataan upaya sabotase,” ujar Efriza, Sabtu, 27 September 2025.

Baca Juga: Bukan Tandingan! Ini Alasan Dibentuknya Tim Transformasi Polri, Kapolri: Kami Siap Dibedah!

Meski begitu, Efriza mengingatkan bahwa masalah dalam MBG tidak sepenuhnya bisa disandarkan pada isu sabotase.

Ia menilai ada kelemahan mendasar dalam pelaksanaan program, terutama terkait standarisasi makanan, distribusi bahan, hingga pengawasan di lapangan.

“Faktanya, MBG memang karut-marut sehingga desakan untuk menghentikan program ini sangat tinggi,” tambahnya.

Evaluasi Menyeluruh Jadi Kunci

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X