Wartawan Istana disebut hanya boleh menanyakan isu terkait kunjungan luar negeri Presiden pada kesempatan itu.
Sorotan Publik dan Etika Pers
Kasus ini langsung menuai respons dari kalangan jurnalis dan pemerhati media. Bagi sebagian besar wartawan, pencabutan ID Card dianggap sebagai bentuk pembungkaman yang bertentangan dengan kebebasan pers.
Padahal, pertanyaan mengenai program MBG dinilai relevan dengan agenda prioritas pemerintah dan memiliki kepentingan publik yang tinggi.
Di sisi lain, pakar komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran, Bandung, menilai insiden ini seharusnya menjadi bahan evaluasi.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Diserang? Nasky Bongkar Dugaan Ada Tangan Kotor di Balik Kericuhan MBG
“Kalau memang ada aturan teknis, harus jelas sejak awal. Jangan sampai publik menilai Presiden antikritik. Transparansi dan komunikasi publik yang sehat justru bisa memperkuat kepercayaan,” kata seorang akademisi yang enggan disebutkan namanya.
Warganet pun ramai membicarakan kasus ini. Beberapa menilai langkah pencabutan ID Card terlalu berlebihan, sementara yang lain mempertanyakan koordinasi internal Istana.
Di platform X (Twitter), topik “Wartawan Istana” sempat menjadi perbincangan hangat sejak Minggu pagi.
Hingga artikel ini diturunkan, pihak Istana belum mengeluarkan pernyataan resmi. Publik menunggu penjelasan apakah pencabutan benar dilakukan karena alasan prosedural atau murni kesalahan teknis.
Pengamat menilai, respons cepat dan transparan dari Biro Pers sangat penting untuk meredam spekulasi.
Jika tidak, kasus ini bisa melebar menjadi isu kebebasan pers yang lebih luas dan mengganggu citra kepemimpinan Presiden Prabowo yang baru berjalan beberapa bulan.
Di tengah sorotan publik, kejadian ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan media.
Bukan hanya demi menjaga nama baik Presiden, tetapi juga untuk memastikan ruang demokrasi tetap terjaga.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Dipuji Dunia Islam! Ketua MPR Sebut Indonesia Kini Jadi Kekuatan Baru yang Dihormati Timur Tengah
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Benarkah Ada Sabotase untuk Gagalkan Janji Prabowo?
BGN Catat 5.900 Korban Keracunan Massal, Polri Usut Kasus MBG, Ahli Hukum Bongkar Pasal Pidana untuk Pengelola Dapur
Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru, Keluarga Bongkar Teror hingga Desak Bareskrim Ambil Alih Kasus
Bukan Main, Presiden Prabowo Berhasil Bikin Belanda Sepakati Pulangkan 30 Ribu Artefak dan Dokumen Berharga ke Indonesia