Polemik pencabutan ID Card jurnalis di Istana menunjukkan betapa rapuhnya hubungan antara birokrasi dan pers bila tidak dijaga dengan keterbukaan.
Klarifikasi resmi dari Istana sangat dinantikan agar polemik ini tidak berlarut-larut.
Bagi publik, isu ini bukan sekadar soal kartu identitas, melainkan menyangkut hak masyarakat mendapatkan informasi yang transparan.
Kebebasan pers adalah fondasi penting demokrasi, dan menjaga komunikasi yang sehat dengan jurnalis justru akan memperkuat legitimasi pemerintah.
Kini, bola ada di tangan Istana. Apakah insiden ini akan menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki tata kelola komunikasi, atau justru meninggalkan noda di awal kepemimpinan Prabowo? Waktu yang akan menjawab.***
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Dipuji Dunia Islam! Ketua MPR Sebut Indonesia Kini Jadi Kekuatan Baru yang Dihormati Timur Tengah
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Benarkah Ada Sabotase untuk Gagalkan Janji Prabowo?
BGN Catat 5.900 Korban Keracunan Massal, Polri Usut Kasus MBG, Ahli Hukum Bongkar Pasal Pidana untuk Pengelola Dapur
Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru, Keluarga Bongkar Teror hingga Desak Bareskrim Ambil Alih Kasus
Bukan Main, Presiden Prabowo Berhasil Bikin Belanda Sepakati Pulangkan 30 Ribu Artefak dan Dokumen Berharga ke Indonesia