Kala itu, Sjafrie menyebut revitalisasi sebagai mandat langsung dari presiden.
“Itulah sebabnya saya datang ke sini untuk memberikan pengarahan. Arahan saya adalah revitalisasi organisasi di Kementerian Koordinator Polkam,” kata Sjafrie, usai memimpin rapat koordinasi perdana pada 9 September lalu.
Namun, baik Sjafrie maupun Djamari sama-sama tidak merinci bentuk konkret revitalisasi tersebut.
Keduanya sepakat bahwa tujuan utamanya adalah menjadikan Kemenko Polkam lebih efektif dan efisien dalam merumuskan serta mengawal kebijakan politik dan keamanan nasional.
Tantangan Revitalisasi: Efisiensi dan Stabilitas
Pengamat politik menilai revitalisasi organisasi di Kemenko Polkam akan menjadi ujian penting bagi kepemimpinan Djamari.
Kemenko Polkam kerap menjadi poros koordinasi dalam isu krusial, mulai dari keamanan dalam negeri, konflik horizontal, hingga penanggulangan ancaman siber.
Revitalisasi diyakini akan melibatkan:
- Perampingan alur birokrasi agar keputusan strategis tidak berbelit.
- Penguatan sistem koordinasi antar lembaga, khususnya TNI, Polri, BIN, dan Kementerian Pertahanan.
- Modernisasi manajemen kerja dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk pemantauan situasi politik dan keamanan.
- Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan yang adaptif terhadap ancaman baru.
Publik Menanti Langkah Nyata
Di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, publik menunggu bagaimana revitalisasi ini akan dijalankan.