HUKAMANEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menegaskan komitmennya untuk melanjutkan agenda revitalisasi organisasi di Kemenko Polkam.
Kebijakan ini sebelumnya telah digagas oleh Menko Polkam ad interim, Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai langkah memperkuat kinerja kementerian yang berperan strategis menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
Revitalisasi organisasi Kemenko Polkam disebut Djamari sebagai kebutuhan mutlak, bukan sekadar wacana.
Menurutnya, kementerian yang menangani isu keamanan negara harus terus beradaptasi dengan dinamika politik dan tantangan keamanan yang berkembang cepat.
Baca Juga: Lantik Djamari Jadi Menko Polkam, Presiden Prabowo Dinilai Tunjukkan Jiwa Besar dan Tidak Pendendam
Meski demikian, Djamari memastikan bahwa langkah revitalisasi tidak akan mengubah struktur organisasi secara besar-besaran.
Ia menekankan fokusnya adalah pada peningkatan kinerja, efisiensi birokrasi, dan penguatan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan TNI, Polri, serta kementerian terkait.
Revitalisasi Tanpa Bongkar Struktur
Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (17/9), Djamari menjelaskan bahwa revitalisasi bukan berarti perombakan total.
“Merevitalisasi kan harus. Masa enggak, kita harus revitalisasi terus, kita tingkatkan, kita tingkatkan lagi, tidak berhenti,” ujarnya.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa yang dikejar bukanlah perubahan bentuk organisasi, melainkan cara kerja yang lebih lincah, responsif, dan adaptif.
Eks Pangkostrad ini menilai, kinerja Kemenko Polkam akan semakin optimal bila mekanisme internal lebih efisien, sehingga kebijakan dapat dieksekusi dengan cepat tanpa terhambat birokrasi berlapis.
Jejak Awal dari Sjafrie Sjamsoeddin
Langkah Djamari melanjutkan revitalisasi sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada Sjafrie saat menjabat Menko Polkam ad interim.