nasional

Eko Patrio Pilih Fokus Keluarga Usai Dinonaktifkan PAN, Nasib Politik Diserahkan ke Zulhas

Minggu, 14 September 2025 | 13:10 WIB
Eko Patrio di Polda Metro Jaya bicara soal nasib politik dan keluarganya (HukamaNews.com / Instagram@ekopatriosuper)

“Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologis anak-anak saya, psikologis istri saya. Itu yang lebih penting, semuanya lebih untuk keluarga,” tuturnya.

Eko bahkan sempat mengajukan penangguhan penahanan terhadap salah satu pelaku penjarahan, seorang pria bernama Rian, yang menurutnya berjasa menyelamatkan kucing peliharaan keluarganya.

Tindakan ini memicu perhatian publik karena menunjukkan sisi humanis Eko di tengah musibah yang menimpanya.

Respon publik di media sosial cukup beragam. Sebagian menilai sikap Eko sebagai langkah bijak karena ia menomorsatukan keluarga.

Baca Juga: Buni Yani Soroti Menteri Loyalis Jokowi, Publik Desak Prabowo Ambil Langkah Tegas

Ada pula yang menilai keputusan menyerahkan nasib politik sepenuhnya ke Zulhas adalah bentuk loyalitas, meski berisiko pada kelanjutan karier politiknya.

“Kalau memang mau istirahat sejenak, fokus keluarga itu bagus. Tapi politik itu dinamis, bisa saja Eko balik lagi,” tulis seorang warganet di platform X.

Pengamat politik menilai langkah Eko menarik, karena jarang ada politikus yang mau secara terbuka mengutamakan urusan domestik dibanding kursi legislatif.

Bagi sebagian kalangan, ini bisa menjadi nilai tambah bagi citra Eko di mata publik, meskipun posisinya di DPR masih belum pasti.

Hingga kini, PAN belum mengumumkan secara resmi apakah Eko Patrio akan diberhentikan permanen atau diberi kesempatan untuk kembali aktif.

Baca Juga: Rahayu Saraswati Berani Mundur dari DPR, Publik Tantang Ahmad Sahroni Cs Ikut Jejaknya Demi Jaga Wibawa Senayan

Keputusan akhir tetap berada di tangan Zulhas, yang dikenal memiliki pengaruh kuat dalam menentukan arah kebijakan partai.

Sementara itu, Eko tampak lebih memilih jalur ikhlas. “Saya sudah ikhlas dengan kejadian penjarahan, sekarang lebih banyak waktu untuk keluarga,” ujarnya menutup pernyataan.

Bagi publik, sikap Eko bisa menjadi refleksi bahwa seorang politikus juga manusia biasa yang bisa jatuh, bangkit, dan menata ulang prioritas hidupnya.***

Halaman:

Tags

Terkini