nasional

Bukan Bom! Ledakan di Pamulang Bikin Warga Panik, 8 Rumah Hancur, 7 Orang Luka-Luka dan Puluhan Orang Harus Mengungsi

Sabtu, 13 September 2025 | 14:00 WIB
Lokasi ledakan gas di Pamulang rusak parah akibat kebocoran tabung elpiji. (HukamaNews.com / Net)

Hasil pemeriksaan Unit Penjinak Bom Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya menunjukkan tidak ada bahan peledak di lokasi.

"Kesimpulannya, tidak ditemukan adanya jenis bom atau bahan peledak," ujar Kompol Nofriansyah dari Sat Brimob. Dengan demikian, ledakan murni bersumber dari faktor domestik, bukan kriminalitas.

Dugaan Ledakan dari Akumulasi Gas

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto menjelaskan, olah TKP menemukan sejumlah bukti kuat yang mengarah ke tabung gas elpiji.

Regulator gas rusak, tabung 12 kg kosong, serta tuas kompor gas dalam posisi ON.

"Ledakan diduga akibat akumulasi gas di ruangan tertutup yang terpicu percikan api," jelas Henik. Kondisi ini diperparah karena ada lilitan isolasi hitam di regulator yang diduga sebagai penyebab kebocoran.

Baca Juga: Mahfud MD Prediksi Reshuffle Kabinet Oktober: “Ini Negara, Bukan Warung Kopi”

Di sekitar lokasi, tim juga mendapati bekas terbakar pada benda-benda mudah terbakar, menegaskan bahwa ledakan bersumber dari gas rumah tangga.

Puluhan Warga Harus Mengungsi

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Essa Nugraha, melaporkan ada 52 jiwa yang terpaksa mengungsi. Mereka ditempatkan sementara di lokasi pengungsian dengan dukungan logistik.

"Kami memastikan kebutuhan pengungsi, baik makanan maupun tempat tinggal sementara, akan dipenuhi. Koordinasi dengan instansi terkait sudah berjalan," kata Essa.

Peristiwa di Pamulang memantik diskusi publik, khususnya soal keamanan penggunaan tabung gas elpiji.

Di media sosial, banyak netizen menyoroti praktik warga yang sering mengakali regulator atau menggunakan selang gas tidak standar demi menghemat biaya.

Pakar kebencanaan juga menekankan perlunya edukasi lebih intensif.

"Kebocoran gas elpiji harus diperlakukan serius. Pemeriksaan rutin, penggunaan regulator berstandar SNI, dan ventilasi memadai bisa mencegah tragedi," ungkap salah satu pengamat kebencanaan di Tangerang Selatan.

Halaman:

Tags

Terkini