nasional

Golkar Mau Comeback Berjaya? Tutut Soeharto Disebut Bisa Satukan Nostalgia Orde Baru dengan Ambisi Gen-Z

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:00 WIB
Tutut Soeharto menghadiri acara Partai Golkar dengan dukungan kader. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Nama Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto kembali mencuat di arena politik nasional.

Dukungan agar putri sulung Presiden kedua RI itu memimpin Partai Golkar makin nyaring terdengar.

Sejumlah kader menilai kehadiran Tutut mampu mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin, sekaligus menjadi jembatan antara generasi lama yang mengenang masa Orde Baru dan generasi baru yang haus akan perubahan.

Momentum ini dinilai penting, mengingat Golkar sedang mencari arah kepemimpinan yang bisa memperkuat soliditas internal sekaligus menjaga relevansi di tengah dinamika politik nasional.

Baca Juga: RUU KUHAP Dinilai Melemahkan KPK, Setyo Budiyanto Tegas: Jangan Beri Celah Koruptor Lolos!

Dukungan Kader Golkar

Salah satu dukungan datang dari M. Rafik Datuk Rajo Kuaso, kader Golkar yang juga dikenal sebagai Datuk Kepala Pasukuan.

Ia menegaskan bahwa sosok Tutut tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Golkar.

“Sejak awal berdirinya, keluarga besar Presiden Soeharto telah menanamkan nilai, visi, dan misi yang membuat Golkar menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di tanah air,” ujar Rafik di Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025.

Rafik meyakini Tutut punya modal kepemimpinan yang kuat. Menurutnya, pengalaman politik dan jaringan yang luas membuat Tutut berada di posisi strategis untuk menghubungkan generasi lama dan baru di tubuh Golkar.

Baca Juga: Keluarga Pencipta lagu WR Soepratman Sampaikan Klarifikasi Masalah Royalti Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

“Bu Tutut mampu menjembatani generasi lama dan generasi baru, dengan pengalaman, ketokohan, serta jaringan sosial-politik yang beliau miliki,” imbuhnya.

Nostalgia Era Kejayaan

Pernyataan Rafik ini seakan membuka ruang nostalgia akan era kejayaan Golkar di masa kepemimpinan Soeharto.

Basis pemilih tradisional, terutama yang masih memiliki kedekatan emosional dengan keluarga Cendana, disebut berpotensi kembali menguat bila Tutut memimpin.

Halaman:

Tags

Terkini