HUKAMANEWS - Presiden Prabowo Subianto menegaskan tekadnya memimpin langsung perang melawan korupsi di seluruh lini pemerintahan.
Dalam 299 hari masa jabatannya, langkah efisiensi anggaran disebut telah menyelamatkan Rp300 triliun dari potensi penyelewengan.
Dana tersebut dialihkan untuk program yang dinilai lebih produktif dan langsung menyentuh kebutuhan rakyat.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk membersihkan praktik korupsi dari akar hingga ke pucuk birokrasi.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta Tetap Relevan Hadapi Tantangan Abad ke-21
Pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, Jumat (15/8), menjadi panggung bagi Prabowo mengungkap fakta bahwa penyelewengan anggaran masih terjadi di berbagai kementerian, BUMN, hingga pemerintah daerah.
“Ini bukan hal yang bisa kita tutupi. Kalau kita tutupi, penyakitnya akan semakin parah,” ujarnya di hadapan para anggota dewan.
Sejak dilantik, Prabowo mengaku tidak punya pilihan lain selain memimpin langsung upaya pemberantasan korupsi.
Ia membeberkan bahwa dalam kurun 299 hari, pemerintah berhasil menyelamatkan Rp 300 triliun dari APBN yang terindikasi rawan diselewengkan.
Pos anggaran yang berhasil ditekan antara lain biaya perjalanan dinas, baik dalam maupun luar negeri, serta belanja alat tulis kantor yang dinilai membengkak tanpa alasan jelas.
Menurut Prabowo, sektor-sektor ini selama bertahun-tahun menjadi “lahan basah” praktik korupsi di lingkungan birokrasi.
“Efisiensi ini bukan hanya kebijakan, tapi amanat konstitusi. UUD Pasal 33 ayat 4 mengatur agar pengelolaan keuangan negara dilakukan secara efisien untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Dana hasil penghematan ini, kata Prabowo, telah dialokasikan untuk program yang dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat, mulai dari infrastruktur dasar hingga bantuan sosial tepat sasaran.