“Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun yang relevan, ampuh, nyata, dan operasional,” tegasnya.
Pidato kenegaraan tersebut juga memuat evaluasi kinerja pemerintah dan pembahasan RUU APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan.
Momen ini menjadi salah satu sorotan publik karena disampaikan hanya beberapa bulan setelah Prabowo resmi dilantik sebagai presiden.
Sejumlah pengamat menilai pernyataan ini sebagai sinyal politik bahwa Prabowo ingin menguatkan kembali semangat kebangsaan berbasis nilai-nilai pendiri republik.
“Kalau sampai nilai-nilai itu diabaikan, arah pembangunan bisa kehilangan pijakan,” ujar seorang akademisi politik Universitas Indonesia.
Pesan Prabowo dalam pidato kenegaraan ini menegaskan pentingnya kembali ke akar sejarah untuk membangun masa depan.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa memandang UUD 1945 bukan sekadar warisan, melainkan panduan strategis yang masih relevan untuk membawa Indonesia menuju kejayaan.***