HUKAMANEWS - Bupati Pati ke-42, H. Sudewo, tengah berada di pusaran sorotan publik.
Kebijakannya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen memicu gelombang protes besar pada 13 Agustus 2025.
Aksi yang berlangsung di Alun-Alun Pati itu bahkan diwarnai upaya massa memanjat pagar kantor bupati, sementara sang kepala daerah tetap bersikukuh mempertahankan keputusannya sebelum akhirnya dibatalkan.
Nama Sudewo mendadak mencuat di panggung nasional bukan karena torehan prestasi, melainkan rangkaian kebijakan yang memantik kontroversi.
Baca Juga: KPK Tegaskan Uang Rp3 Miliar yang Dikembalikan Bupati Pati Tak Hapus Jerat Pidana Korupsi
Pernyataannya pada 6 Agustus 2025 yang menantang massa untuk menolak kebijakan PBB menjadi salah satu pemicu memanasnya suasana.
“Siapa yang mau menolak, silakan lakukan. Bukan hanya lima ribu, lima puluh ribu orang pun saya hadapi,” ujar Sudewo kala itu, menegaskan dirinya tak akan gentar.
Ucapan itu memantik solidaritas dari berbagai daerah, bahkan simpatisan mengirim donasi untuk mendukung aksi protes.
Latar Belakang dan Pendidikan
Sudewo lahir di Pati pada 11 Oktober 1968.
Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Slungkep, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kayen, dan SMA Negeri 1 Pati.
Gelar sarjana Teknik Sipil diraihnya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1993, sedangkan gelar magister Teknik Pembangunan diperoleh dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Aktif di organisasi sejak kuliah, Sudewo pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS, Ketua Keluarga Besar Marhaenis, serta Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia.
Karier Awal
Artikel Terkait
Bupati Pati Sudewo Diduga Terima Dana Suap Proyek DJKA, KPK Siapkan Pemanggilan
Revolusi Dimulai dari Pati, Kini Jombang, Banyuwangi, Semarang, Bone dan Daerah Lain PBB Ikut Naik Hingga 400 Persen, Gegara Perintah Pusat?
Sipil dan Aparat Jadi Korban Rusuh Demo Pati, Pemakzulan Bupati Sudewo Bisa Dilakukan
Demo Besar-besaran di Pati Memanas, Bupati Sudewo Tolak Mundur meski PBB Naik 250 Persen Dibatalkan
Tak Lebih Baik dari Pati, Warga Cirebon Geram soal PBB yang Naik hingga 1.000 Persen: Jangan Jadikan Kami Korban Kebijakan