Meski demikian, video yang tayang sejak tiga hari lalu itu telah ditonton lebih dari 470 ribu kali dan memicu spekulasi liar di dunia maya.
Bahkan, unggahan tersebut disertai narasi yang menuding daging kucing dijadikan campuran masakan, yang membuat warganet semakin resah.
Fenomena ini menjadi contoh betapa cepatnya informasi belum tentu benar menyebar di media sosial dan mempengaruhi opini publik.
Pakar media sosial mengingatkan, sebelum membagikan konten sensitif, penting bagi pengguna untuk mengecek kebenaran informasi demi menghindari kepanikan massal.
Baca Juga: KPK Ungkap Dugaan Mayoritas Anggota Komisi XI DPR Terima Dana CSR BI dan OJK Lewat Yayasan
Polisi memastikan isu kepala kucing di Pasar Sepanjang hanyalah hoaks yang berkembang tanpa dasar.
Masyarakat diminta bijak bermedia sosial dan segera melapor jika menemukan kejadian yang benar-benar meresahkan.***