HUKAMANEWS - Pernah nggak sih kamu bingung kenapa kucing peliharaanmu cerewet banget, selalu mengeong minta perhatian, sementara kucing tetangga adem ayem, muncul cuma kalau lapar?
Kalau kamu tinggal bareng lebih dari satu kucing, kamu pasti sadar banget kalau setiap kucing punya kepribadian yang unik.
Ada yang suka ngobrol dengan suara nyaring, ada juga yang memilih mengawasi dari jauh tanpa suara.
Pertanyaannya, kenapa bisa beda banget?
Baca Juga: Punya Mata Biru Memikat, Kucing Himalaya Ternyata Hasil Persilangan Tak Biasa yang Bikin Penasaran
Apakah ini hasil dari cara kamu merawat mereka, atau justru udah tertulis di dalam genetik mereka sejak lahir?
Nah, penelitian terbaru dari Jepang mencoba membongkar rahasia ini lewat pendekatan ilmiah yang cukup mendalam.
Dan hasilnya? Ternyata, jawabannya ada di dalam gen mereka, tepatnya di gen AR yang berhubungan dengan hormon testosteron.
Studi dari Jepang: Mengupas Gen AR Kucing dan Perilakunya
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Yume Okamoto dari Universitas Kyoto melibatkan ratusan pemilik kucing di Jepang dalam studi ini.
Para pemilik diminta mengisi kuesioner khusus bernama Feline Behavioural Assessment and Research Questionnaire yang mengukur perilaku kucing, termasuk kebiasaan mendengkur dan mengeong.
Baca Juga: Ternyata Kucingmu Anggap Kamu Kucing Juga, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Nggak cuma itu, mereka juga diminta mengambil sampel DNA dari pipi kucingnya.
Fokus utamanya adalah gen androgen receptor (AR), yang letaknya di kromosom X.
Gen ini mempengaruhi bagaimana tubuh merespons hormon seperti testosteron.
Artikel Terkait
Kenapa Kucing Suka Makan Rumput? Ini Penjelasan Ilmiah yang Jarang Dibahas
Mau Bikin Anak Jago Tanggung Jawab? Coba Ajak Mereka Memelihara Kucing, Ini Caranya!
Anak Kamu Sering Tanya soal Kucing? Ini Jawaban-Jawaban Simpelnya yang Bikin Mereka Langsung Paham!
Pendiri Happy Cat Sanctuary, Chris Arsenault, Tewas Saat Selamatkan Ratusan Kucing dari Kebakaran
Mau Kucing Sehat tanpa Bahan Kimia? Coba 5 Rekomendasi Produk Alami yang Ramah Lingkungan dan Dompet