nasional

Sejarah Indonesia Itu Ditulis Ulang dan Dipublikasikan Pada 80 Tahun Indonesia Merdeka

Kamis, 7 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Fadli Zon pastikan sejarah Indonesia ditulis ulang secara objektif oleh sejarawan profesional, rampung Agustus 2025. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS -Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Restu Gunawan, memastikan buku sejarah Indonesia yang telah direvisi siap diluncurkan dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka, 17 Agustus nanti. Hal ini diungkapkan Restu Gunawan, di kantornya, Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.

Pihaknya menjelaskan bahwa saat ini naskah buku sejarah Indonesia tengah ditelaah dan diedit usai dilakukan uji publik di empat lokasi yakni Universitas Indonesia di Depok-Jawa Barat (25 Juli 2025), Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin-Kalimantan Selatan (28 Juli 2025) dan Universitas Negeri Padang-Sumatera Barat (31 Juli 2025) serta Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan (4 Agustus 2025).

Sebagaimana diketahui, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan penulisan sejarah nasional Indonesia harus ditulis oleh sejarawan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.

Baca Juga: Marak Jual Beli Rekening di Facebook, Waspada Jangan Tergiur dan Mudah Diberi Uang Jika Tak Ingin Jadi Bagian dari Kejahatan Perbankan

"Kami tidak bisa sembarangan menyerahkan penulisan ulang sejarah nasional Indonesia kepada yang bukan ahlinya," kata Fadli Zon.

Fadli mengatakan buku ini tidak bisa menampung seluruh sejarah nasional yang ada, karena kalau seluruhnya mungkin butuh 100 jilid.

"Tapi dengan 10 jilid saja bisa menjadi 'highlight' nya saja," ujarnya.

Baca Juga: Harga Mulai 4 Jutaan Aja, Lenovo Rilis 3 Tablet Kencang Sekelas Laptop Gaming, Salah Satunya Punya Layar 144Hz dan Snapdragon 8 Gen 3

Dalam proyek penulisan sejarah nasional Indonesia, Kemenbud menggandeng sebanyak 112 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Indonesia perlu menulis sejarah dari perspektif Indonesia bukan dari kolonial. Dia berharap penulisan sejarah ini menjadi relevan sebagai identitas bangsa Indonesia.

Banyak temuan baru yang perlu diperbarui, semisal lukisan purba yang baru-baru ditemukan dan hasil penelitian 2003 menyebutkan umurnya mencapai 51.200 tahun.

Fadli Zon juga menegaskan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia, bahkan penulisan sejarah sangat terbuka untuk diperdebatkan.

Baca Juga: Lho, Nyanyi Indonesia Raya Harus Bayar Royalti? Ini Penjelasan Ahli Hukum Soal Hak Cipta Lagu Nasional

Dia katakan, sejarah Indonesia terakhir kali ditulis 26 tahun lalu sehingga perlu ada pembaruan dari versi sebelumnya.

Buku sejarah Indonesia yang ditulis tahun ini juga menjadi buku untuk merayakan 80 tahun Indonesia merdeka, dan menjadi instrumen reflektif untuk membangkitkan kembali kesadaran kolektif tentang sejarah bangsa dan memperkuat solidaritas kebangsaan lintas generasi. 

Halaman:

Tags

Terkini