Pemeriksaan ini bukan yang pertama dilakukan, mengingat kasus ini telah resmi masuk tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025.
Sebelumnya, penyidik telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Di antaranya adalah Jurist Tan, yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Kemendikbudristek, serta Ibrahim Arief, mantan konsultan teknologi pada program Warung Teknologi.
Dua tersangka lainnya yakni Sri Wahyuningsih, yang pernah menduduki posisi Direktur Sekolah Dasar sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk tahun anggaran 2020–2021, dan Mulyatsyah, yang saat itu menjabat sebagai Direktur SMP merangkap KPA Direktorat SMP pada periode yang sama.
Dalam konstruksi perkara, keterlibatan sejumlah pejabat diketahui telah dimulai sejak 2019, bahkan sebelum resmi dilantik, termasuk Menteri Nadiem Makarim yang saat itu tengah menyiapkan program digitalisasi pendidikan.
Baca Juga: Dana Pensiun ASN Disikat? KPK Periksa Mantan Direktur Taspen, Ada Jejak Uang Rp1 Triliun
Melalui grup WhatsApp internal bernama Mas Menteri Core Team, Nadiem bersama Jurist Tan dan Fiona Handayani merancang penggunaan perangkat berbasis ChromeOS sebagai tulang punggung teknologi pendidikan di Indonesia.
Program ini kemudian dijalankan dengan menggandeng pihak Google.
Melalui pendekatan co-investment, pihak Google menawarkan kontribusi 30 persen dengan syarat seluruh pengadaan diarahkan pada produk ChromeOS.
Namun belakangan, pendekatan ini diduga menjadi dalih untuk mengarahkan spesifikasi teknis secara eksklusif ke satu merek tertentu, yang melanggar prinsip transparansi pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Kajian teknis proyek disebut telah disusun ulang agar hanya memuat perangkat Chromebook.
Tim teknis pun disebut mendapat tekanan agar menyesuaikan hasil kajian agar mengunci pada produk yang telah disepakati, meski mengabaikan evaluasi objektif yang sebelumnya dilakukan.
Baca Juga: KPK Periksa Istri Topan Ginting, Saksi Dugaan Aliran Uang Proyek Jalan Rp231 Miliar!
Pertemuan antara Nadiem, Jurist, Ibrahim Arief, dan perwakilan Google pada April 2020 di Jakarta disebut sebagai momen krusial dalam memuluskan proyek ini.
Selanjutnya, dalam tahap pelaksanaan, vendor tertentu seperti PT Bhinneka Mentari Dimensi disebut dilibatkan secara langsung.
Bahkan pemesanan perangkat dilakukan secara mendadak pada malam hari, 30 Juni 2020, di sebuah hotel di kawasan Bintaro.