HUKAMANEWS - Skandal proyek pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek makin panas dan mulai membongkar peran sejumlah aktor kunci yang sebelumnya tersembunyi.
Salah satu nama yang kini jadi sorotan adalah Ibrahim Arief, mantan konsultan teknologi yang disebut-sebut jadi dalang awal dari proses pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis sistem operasi ChromeOS.
Negara harus menanggung kerugian yang nyaris tembus Rp 2 triliun akibat kasus ini.
Yang bikin geleng-geleng, jejak keterlibatan Ibrahim ternyata sudah muncul jauh sebelum Nadiem Makarim resmi duduk sebagai Mendikbudristek pada Oktober 2019.
Dari sinilah titik awal dugaan permainan proyek pengadaan TIK dengan nilai fantastis dimulai.
Baca Juga: Ini Status Baru Nadiem Makarim Setelah Diperiksa Berjam - Jam Kejaksaan Agung
Dalam keterangan resmi Kejaksaan Agung pada Selasa (15/7/2025), Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, menjelaskan bahwa Ibrahim Arief telah lebih dulu merancang rencana penggunaan sistem operasi tertentu dalam proyek pengadaan laptop tahun anggaran 2020 hingga 2022.
Pilihan itu jatuh pada sistem operasi Chrome dari Google, atau yang lebih dikenal sebagai Chromebook.
Langkah ini dilakukan dengan menggiring tim teknis untuk membuat kajian yang seolah-olah mendukung penggunaan ChromeOS sebagai satu-satunya opsi.
Parahnya lagi, proses ini terjadi jauh sebelum ada proses lelang resmi.
Qohar membeberkan bahwa pada awal tahun 2020, Ibrahim bersama Jurist Tan yang saat itu menjabat staf khusus Mendikbudristek, serta Nadiem Makarim, mengadakan pertemuan dengan pihak Google.
Pertemuan ini membahas penggunaan produk Google Workspace dan sistem operasi ChromeOS untuk kebutuhan pendidikan di Indonesia.
Tak lama usai pertemuan itu, Ibrahim mulai aktif mengarahkan tim teknis.
Pada 17 April 2020, ia sempat mendemonstrasikan penggunaan Chromebook melalui Zoom meeting.
Artikel Terkait
Bukan Cuma Nadiem, Mantan Presiden Tokopedia Juga Diperiksa! Dugaan Korupsi Chromebook Makin Terungkap
Tak Banyak Komentar, Usai Diperiksa 9 Jam oleh Kejaksaan Agung, Saksi Dugaan Korupsi Chromebook, Nadiem Makarim Buru-buru Ingin Balik ke Rumah
Jemput Paksa Mantan Staf Khusus Nadiem, Kejagung Telusuri Hubungan Google dan Gojek
Pengadaan Chromebook Akal-akalan Nadiem Makarim, Kini Isi Percakapan Grup Pribadi Nadiem dengan 3 Stafsusnya Turut Diperiksa Kejagung
9 Jam Diperiksa Kejagung, Nadiem Kabur Lagi Tanpa Jawaban soal Kasus Chromebook Rp9,9 T!