Resmi Jadi Tersangka, Inilah Jejak Ibrahim Arief Buka Aib Proyek Laptop Triliunan di Kasus Chromebook

photo author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 09:07 WIB
Kejagung bongkar peran kunci Ibrahim Arief dalam pengadaan laptop Chromebook yang rugikan negara hampir Rp2 triliun. (HukamaNews.com / kejagung)
Kejagung bongkar peran kunci Ibrahim Arief dalam pengadaan laptop Chromebook yang rugikan negara hampir Rp2 triliun. (HukamaNews.com / kejagung)

HUKAMANEWS - Skandal proyek pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek makin panas dan mulai membongkar peran sejumlah aktor kunci yang sebelumnya tersembunyi.

Salah satu nama yang kini jadi sorotan adalah Ibrahim Arief, mantan konsultan teknologi yang disebut-sebut jadi dalang awal dari proses pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis sistem operasi ChromeOS.

Negara harus menanggung kerugian yang nyaris tembus Rp 2 triliun akibat kasus ini.

Yang bikin geleng-geleng, jejak keterlibatan Ibrahim ternyata sudah muncul jauh sebelum Nadiem Makarim resmi duduk sebagai Mendikbudristek pada Oktober 2019.

Dari sinilah titik awal dugaan permainan proyek pengadaan TIK dengan nilai fantastis dimulai.

Baca Juga: Ini Status Baru Nadiem Makarim Setelah Diperiksa Berjam - Jam Kejaksaan Agung

Dalam keterangan resmi Kejaksaan Agung pada Selasa (15/7/2025), Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, menjelaskan bahwa Ibrahim Arief telah lebih dulu merancang rencana penggunaan sistem operasi tertentu dalam proyek pengadaan laptop tahun anggaran 2020 hingga 2022.

Pilihan itu jatuh pada sistem operasi Chrome dari Google, atau yang lebih dikenal sebagai Chromebook.

Langkah ini dilakukan dengan menggiring tim teknis untuk membuat kajian yang seolah-olah mendukung penggunaan ChromeOS sebagai satu-satunya opsi.

Parahnya lagi, proses ini terjadi jauh sebelum ada proses lelang resmi.

Baca Juga: Belum Jadi Menteri, Nadiem Sudah Bikin Grup WA Rahasia Buat Atur Proyek Laptop Triliunan? Ini Bocorannya!

Qohar membeberkan bahwa pada awal tahun 2020, Ibrahim bersama Jurist Tan yang saat itu menjabat staf khusus Mendikbudristek, serta Nadiem Makarim, mengadakan pertemuan dengan pihak Google.

Pertemuan ini membahas penggunaan produk Google Workspace dan sistem operasi ChromeOS untuk kebutuhan pendidikan di Indonesia.

Tak lama usai pertemuan itu, Ibrahim mulai aktif mengarahkan tim teknis.

Pada 17 April 2020, ia sempat mendemonstrasikan penggunaan Chromebook melalui Zoom meeting.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X