Dalam rekaman yang diambil pada dini hari 8 Juli 2025 pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar Arya sambil mengintip lewat jendela.
Ia terlihat mengenakan sarung dan membawa ponsel.
Lima jam kemudian, tepatnya pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali terekam berjalan di area yang sama, kali ini dengan membawa sapu.
Kehadiran CCTV ini menimbulkan spekulasi baru di tengah publik bahwa Arya mungkin menjadi korban pembunuhan.
Namun, sang penjaga kos membantah dan menyebut dirinya hanya menuruti permintaan istri Arya yang khawatir karena tak bisa menghubungi sang suami.
Terkait rekaman ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi memastikan semua informasi yang masuk, termasuk rekaman CCTV dan pernyataan saksi, sedang diperiksa secara menyeluruh oleh penyidik.
“Nanti akan kami pastikan ke penyelidik ya,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi pada Jumat (11/7/2025).
Ade Ary menegaskan, pihaknya akan menelusuri semua bukti dan keterangan saksi secara komprehensif untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi di balik kematian Arya.
Sebagai diplomat muda yang mewakili institusi negara, kematian Arya tentu menimbulkan kepedulian publik.
Apalagi, kasus ini terjadi di lingkungan elite Menteng yang selama ini dikenal sebagai kawasan aman dan prestisius.
Dengan metode scientific crime investigation yang dikedepankan oleh Polda Metro Jaya, publik kini menunggu hasil resmi dari pemeriksaan laboratorium sebagai kunci untuk mengakhiri berbagai spekulasi yang berkembang.
Sampai saat ini, kasus ini masih dalam proses pendalaman, dan kepolisian belum menetapkan adanya tindak kriminal.
Namun temuan-temuan baru seperti rekaman CCTV jelas menjadi titik penting dalam menguak misteri yang menyelimuti kasus ini.