Dimana Lakban Dimulai dan Kemana Ujungnya, Bisa Jadi Sinyal Petunjuk Penyebab Kematian Sang Diplomat Muda

photo author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 15:06 WIB
Polisi ungkap fakta mengejutkan di balik kematian diplomat Kemlu, kuat dugaan terlibat praktik asfiksia auto-erotik berisiko. (HukamaNews.com / Humas Polres Jakpus)
Polisi ungkap fakta mengejutkan di balik kematian diplomat Kemlu, kuat dugaan terlibat praktik asfiksia auto-erotik berisiko. (HukamaNews.com / Humas Polres Jakpus)

HUKAMANEWS — Dari alat bukti yang sangat minim, yaitu lakban, pakar kriminolog mulai membuka kemungkinan penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP di Menteng, Jakarta Pusat, masih menjadi misteri.

Kriminolog UI, Haniva Hasna mengatakan, temuan tewasnya ADP ini merupakan kasus yang tidak wajar dan jarang terjadi.

“Secara kriminologi, ini unnatural suicide (bunuh diri tidak wajar). Namun, secara statistik sulit dilakukan secara penuh seorang diri,” ujar Haniva, di Jakarta, Selasa 15 Juli 2025.

Baca Juga: Bocoran Vivo X300, Ponsel Ringkas Rasa Sultan, Kamera 200MP dan Chipset Baru Siap Saingi Flagship Mahal di Akhir Tahun!

Haniva mengatakan, bahwa arah lakban yang menutupi kepala korban bisa menjadi salah satu kunci awal untuk mengungkapkan penyebab kematian. 

“Kalau (ujung lakban) dimulai dari mulut, maka ada kemungkinan korban dibungkam. Kalau (ujung lakban) terakhir di hidung, ada kemungkinan bunuh diri,” jelas Haniva. 

Meski begitu, ia belum mau menarik kesimpulan sebelum ada bukti forensik lengkap. Sebab, jika ADP tewas karena dibunuh, hingga saat ini tidak ditemukan bukti kekerasan di tubuh korban. Namun, jika ADP tewas karena bunuh diri, seharusnya terdapat tanda kasur atau pakaian yang berantakan karena disebabkan relflek tubuh korban saat bunuh diri menahan napas. 

Baca Juga: Bukan Cuma Nadiem, Mantan Presiden Tokopedia Juga Diperiksa! Dugaan Korupsi Chromebook Makin Terungkap

“Saat manusia bunuh diri, secara naluri survival otak akan merangsang reflek motorik ke beberapa bagian tubuh,” ujar Haniva. 

Selain analisis fisik, Haniva juga menekankan pentingnya penyelidikan terhadap ponsel korban. Menurutnya, data digital dalam ponsel dapat mengungkap motif atau komunikasi terakhir sebelum kematian. 

Kriminolog UI, Yogo Tri Hendiarto, juga menambahkan bahwa aspek mental dan psikologis korban juga tidak boleh diabaikan. Latar belakang hubungan sosial, kondisi kerja, dan kemungkinan adanya tekanan batin perlu ditelusuri.

Baca Juga: Produk Lokal Terancam Punah! Barang Impor Murah Banjiri Pasar, DPR Desak Kemendag Turun Tangan Selamatkan UMKM

“Harus diketahui juga terkait isu mental, sosial, atau konflik yang korban alami beberapa waktu terakhir,” ujarnya 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X